WASHINGTON. Polemik terkait program Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memata-matai masyarakat seakan berakhir antiklimaks. Kamis dini hari (25/7), perdebatan parlemen AS atas program pengawasan masyarakat berakhir dengan keputusan mendukung aksi Badan Keamanan Nasional alias National Security Agency (NSA). Sikap parlemen AS mematahkan harapan jutaan aktivis kebebasan hak privasi internet. Kamis kemarin, parlemen AS atau US House, menolak proposal amandemen undang-undang (UU) AS tentang pengawasan pemerintah. Penolakan parlemen AS ditempuh lewat pemungutan suara. Hasil voting seluruh anggota parlemen yakni 217 suara menolak dan 205 menyetujui. Rincinya, 94 anggota parlemen partai Republik dan 111 anggota parlemen Demokrat menyetujui adanya amandemen. Angka ini berbanding dengan sebanyak 134 anggota parlemen Republik dan 83 anggota parlemen Demokrat, yang menolak terjadinya penyesuaian ulang.
Wah, parlemen dukung NSA memata-matai warga AS
WASHINGTON. Polemik terkait program Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memata-matai masyarakat seakan berakhir antiklimaks. Kamis dini hari (25/7), perdebatan parlemen AS atas program pengawasan masyarakat berakhir dengan keputusan mendukung aksi Badan Keamanan Nasional alias National Security Agency (NSA). Sikap parlemen AS mematahkan harapan jutaan aktivis kebebasan hak privasi internet. Kamis kemarin, parlemen AS atau US House, menolak proposal amandemen undang-undang (UU) AS tentang pengawasan pemerintah. Penolakan parlemen AS ditempuh lewat pemungutan suara. Hasil voting seluruh anggota parlemen yakni 217 suara menolak dan 205 menyetujui. Rincinya, 94 anggota parlemen partai Republik dan 111 anggota parlemen Demokrat menyetujui adanya amandemen. Angka ini berbanding dengan sebanyak 134 anggota parlemen Republik dan 83 anggota parlemen Demokrat, yang menolak terjadinya penyesuaian ulang.