Wah, produsen baterai ABC bakal produksi baterai kendaraan listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian menyatakan produsen batu baterai ABC, PT International Chemical Industry sedang melaksanakan penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk baterai kendaraan listrik. 

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyatakan di komponen cell battery (baterai sel) ini sudah banyak yang mengkaji dan melakukan komunikasi dengan instansi terkait untuk melakukan investasi di baterai mobil listrik. 

Baca Juga: Mitsubishi mau suntik mati Pajero, ini alasannya


"Sudah ada perusahaan yang melakukan proses instalasi mesin di akhir Juli 2020 nanti akhir tahun ini sudah mulai melakukan pre-commercial production, perusahaan itu adalah PT International Chemical Industry yang memproduksi batu baterai ABC jadi dia masuk ke baterai lithium-Ion,"  jelas Putu dalam diskusi Kendaraan Setrum Made In Indonesia secara virtual, Selasa (28/7). 

Putu memaparkan baterai lithium ion itu ada nickel sulfat yang bahan bakunya diklaim siap dipenuhi dari dalam negeri. Putu bilang hal ini membuatnya optimistis dapat mencapai syarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kendaraan listrik. 

Lebih jelasnya, Putu memaparkan dengan sudah ditentukannya TKDN sebagai salah satu syarat, dengan menggunakan baterai produksi dalam negeri tentu akan meningkatkan komponen nilai produksi yang tinggi sekali. "ABC sendiri sudah melihat itu sehingga produksinya dialokasikan untuk itu (baterai mobil listrik)," papar Putu. 

Putu melihat dari laporan dan penjelasan yang didapatnya, supply pertama baterai ini untuk kendaraan bermotor listrik. Kemudian juga akan dipasok untuk power supply serta keperluan lainnya baik itu di elektronik maupun di penggunaan khusus yang membutuhkan baterai. 

Baca Juga: Membandingkan solar D-100 dengan B30, ini penjelasan Pertamina

Kalau melihat dari produksi mobil listrik sendiri yang saat ini kapasitas produksinya 860.000 unit, kapasitas produksi baterai kalau menggunakan seluruhnya dari International Chemical Industry baru bisa memenuhi 200.000 unit. "Kami sangat membutuhkan baterai sel untuk memenuhi kebutuhan industri mobil listrik," kata Putu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi