KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketentuan
auto rejection bawah (ARB) 15% akan berlaku pada 5 Juni 2023. Sehubungan dengan itu, ada beberapa hal yang bisa investor persiapkan Adapun ARB saat ini masih 7% untuk semua rentang harga. Kebijakan tersebut merupakan relaksasi yang diberikan otoritas sehubungan dengan pandemi Covid-19. Untuk ketetapan
auto reject atas (ARA) tetap 35% untuk saham dengan harga mulai Rp 50-Rp 200, ARA 25% bagi saham dengan harga Rp 2.000-5.000, dan 20% harga saham di atas Rp 5.000.
Investment Information Team Head Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina menjelaskan, ketentuan ARB 15% menjadi sesuatu yang menakutkan bagi investor angkatan Covid-19. "Bagi investor baru yang masuk saat pandemi Covid-19, di mana mulai diberlakukan ARB 7%, ini menjadi sesuatu yang baru dan perlu penyesuaian," tutur Martha kepada Kontan, Senin (29/5).
Baca Juga: Jangan Lupa, ARB 15% Mulai Berlaku Pekan Depan Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mencermati, ARB 15% akan membuat pasar menjadi lebih hati-hati. Dia bilang potensi
loss 15% akan membuat investor dan pelaku pasar jauh lebih berhati-hati, sehingga fundamental yang kuat punya peran penting dalam memilih saham. "Di satu sisi, trading juga akan menjadi lebih besar secara
potential gain dan
loss. Disiplin trading khususnya
cut loss akan menjadi salah satu hal yang penting saat ini," ucap Nico. Mulai Susun Strategi Baru Seiringan dengan perubahan ketentuan ARB ini, investor dan pelaku pasar dinilai perlu untuk melakukan penyesuaian dan adaptasi. Salah satunya dengan menyusun ulang strategi investasi. Nico menuturkan menyiapkan strategi untuk menjaga penurunan harga menjadi hal yang penting karena toleransi penurunan harga saham setiap orang berbeda beda.
"Disiplin menjadi salah satu poin poin penting saat ini karena cakupan ARB yang jauh lebih besar mendorong kehati hatian dalam memilih saham," tutur dia. Untuk trader, Martha menyarankan untuk tetap mengikuti dan disiplin dengan
trading plan yang sudah dimiliki. Investor juga harus tetap tenang sebelum bertransaksi. "Buat perencanaan sebelum memutuskan untuk bertransaksi saham. Lalu, atur
money management-nya dengan baik," tegas Martha. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari