KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO) mencatatkan pendapatan dan laba lebih lebih dari dua kali lipat. Penjualan bersih perusahaan naik 103,39%
year on year (yoy) menjadi Rp 90,35 miliar dari Rp 44,42 miliar. Kenaikan penjualan turut mengerek laba tahun berjalan 136,36% menjadi Rp 3,64 miliar, sebelumnya perusahaan hanya mencatatkan penjualan Rp 1,54 mililar.
Baca Juga: Penjualan naik 100%, laba Wahana Interfood Nusantara (COCO) meroket Kenaikan yang signifikan salah satunya ditopang oleh penjualan produk
compound chocolate yang melejit 317,49% yoy, semula penjualannya Rp 15,65 miliar menjadi Rp 65,36 miliar. Sayangnya, penjualan dari segmen
compound chocolate berbanding terbalik dengan penjualan dari segmen real chocolate yang menurun menjadi Rp 16,3 miliar dari sebelumnya Rp 20,08 miliar. " Penurunan ini terjadi akibat kapasitas mesin perseroan di prioritaskan untuk memenuhi permintaan
chocolate compound yang sangat tinggi dari para distributor," terang Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Nusantara Gendra Fachrurozi pada Kontan.co.id, Rabu (7/5). Asal tahu saja, produk
compound chocolate memang menjadi andalan perusahaan. Produk ini banyak digunakan untuk isi roti, dekorasi kue, cake, cookies. Coklat compound tidak mudah mencair, dan
handling produk
chocolate compound jauh lebih mudah dibandingkan produk
real chocolate. Imbas dari peralihan produksi, stok produk real
chocolate sangat minim. Perseroan memprioritaskan pasokan
real chocolate untuk pelanggan yang sudah memiliki kontrak dengan perseroan. Sementara untuk pelanggan baru, mereka harus menunggu untuk mendapatkan produk
real chocolate, kecuali pelanggan baru tersebut membuat kontrak langsung dengan perseroan.
Baca Juga: Produsen Cokelat Wahana Interfood (COCO) Mulai Bidik Rumah Tangga Sementara itu, dilihat dari wilayah penjualannya, penjualan lokal masih mendominasi dengan nilai Rp 90,06 miliar. Penjualan ekspor COCO masih sangat kecil, tercatat Rp 283,09 juta saja. Adapun pelanggan lokal COCO seperti PT Mitra Dunia Pangan dengan nilai transaksi Rp 59,20 milliar sepanjang semester I 2019. Pelanggan lain PT JCO Donut & Coffee dengan nilai Rp 18,98 miliar. Penjualan yang meningkat tidak terlepas dari strategi diversifikasi penjualan yang mulai diterapkan oleh perusahaan sejak tahun lalu. Penjualan perseroan tidak hanya ke pemakai langsung tetapi juga didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia, di luar pelanggan-pelanggan kota Bandung dan Jakarta. Berkat strategi diversifikasi ini, penjualan sektor distribusi di semester I tercatat meningkat 755,49% yoy menjadi Rp 59,20 miliar dari sebelumnya Rp 6,92 miliar saja. Sementara itu, perusahaan terus mencoba untuk meneruskan kebijakan harga yang kompetitif yang terus dilakukan Perseroan. Perusahaan juga berusaha mengolah dan mengembangkan produk yang akan dipasarkan, mulai dari biji kakao hingga menjadi cokelat yang bisa langsung dikonsumsi.
Baca Juga: Wahana Interfood Nusantara (COCO) perluas segmentasi pasar di semester II-2019 Untuk mendukung permintaan produk, perusahaan sudah memilai mengembangkan pabrik dan mesin baru di kabupaten Sumedang. Saat ini perseroan sudah melengkapi seluruh persyaratan untuk perizinan pabrik dan masih menunggu perizinan tersebut selesai. Diperkirakan bisa beroperasi di awal semester II 2020. Adapun kehadiran pabrik dan mesin baru ini akan menambah kapasitas produksi sebesar 4.500 ton per tahun, sehingga total kapasitas yang dimiliki perusahaan nantinya akan menjadi 10.500 ton per tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini