KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (
COCO) memilih menggenjot pertumbuhan bisnis melalui diversifikasi produk baru. Produsen kakao dan cokelat ini berencana mengembangkan lini produk ke
midstream kakao atau produk turunan kakao. . Adapun pengembangan produk turunan kakao ini mencakup
cocoa butter, cocoa cake, cocoa powder, dan
cocoa mass. Direktur Utama Wahana Interfood Nusantara Sugianto Soenario, menyatakan inisiatif tersebut merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan untuk memperluas pasokan kakao sekaligus memperkuat daya saing di pasar global.
“Kami percaya bahwa ekspansi ke
midstream cocoa merupakan langkah tepat untuk menjadikan Win & Co sebagai
trusted cocoa partner di tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Sugianto, dalam keterangan resmi yang diterima
Kontan.co.id, Senin (29/9/2025).
Baca Juga: Saham COCO dan BUVA Kena Suspensi, Simak Rekomendasi Sahamnya dari Analis Berikut Rencananya, produksi
midstream cocoa akan dimulai pada kuartal IV-2026. Diversifikasi produk ini tak hanya difokuskan untuk pasar domestik, perseroan juga menyasar negara Eropa dan Asia. Merujuk pada data yang dikeluarkan pada Agustus 2025 dari Towards FnB, global konsultan firma yang berlokasi di Kanada dan India dengan spesialisasi laporan riset di sektor makanan dan minuman, menunjukkan bahwa tren konsumsi produk turunan kakao diperkirakan akan meningkat dari US$ 26,59 miliar pada tahun 2025 menjadi sekitar US$ 45,70 miliar pada tahun 2034. Pasar turunan kakao global didominasi oleh Eropa yang menyumbang sekitar 36% dari total pasar pada tahun 2024. Hal ini dikarenakan posisinya sebagai importir utama dan pusat pengolahan kakao. Namun, potensi pertumbuhan paling signifikan berada di Asia-Pasifik, yang merupakan produsen terbesar produk olahan seperti biskuit, kue, dan es krim.
Baca Juga: Siap Eksekusi Rights Issue, Wahana Interfood (COCO) Terbitkan 2,66 Miliar Saham Berdasarkan jenis produk,
cocoa powder memimpin pasar saat ini, namun
cocoa butter diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan tercepat karena penggunaannya yang meluas. “Peluangnya kan sudah jelas tren makanan cokelat di Eropa & Asia meningkat, tren produk makanan fungsional juga naik, ditambah penggunaannya meluas di industri kosmetik dan farmasi,” jelasnya. Dia menambahkan, dengan diversifikasi produk ke segmen
midstream cocoa, perusahaan tidak hanya memperluas
value chain, tetapi juga meningkatkan kontrol kualitas melalui integrasi proses produksi, memperkuat daya saing harga di pasar domestik dan ekspor, serta mendukung substitusi impor sekaligus memperluas ekspor produk bernilai tambah.
“Proyek
midstream cocoa ini juga mendukung agenda pemerintah dalam mendorong ekspor produk bernilai tambah dan meningkatkan ketahanan industri pangan nasional,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News