Wahana Tata incar pertumbuhan premi 31%



JAKARTA. Pelaku usaha asuransi umum yakin tren pertumbuhan bisnis mereka di tahun lalu akan berlanjut di tahun ini. Sebab, membaiknya perekonomian di 2010 mendorong masyarakat semakin giat berasuransi. Maka itu, beberapa perusahaan optimistis memasang target tinggi.

PT Asuransi Wahana Tata misalnya, mengincar pendapatan premi sebesar Rp 1,22 triliun di 2011. Target ini tumbuh 31,8% dibanding premi 2010 sebesar Rp 930 miliar.

Presiden Direktur Asuransi Wahana Tata Christian Wanandi menjelaskan, tingginya target itu tak lepas dari pencapaian tahun lalu. Tahun lalu, perusahaan ini mengincar pendapatan premi Rp 900 miliar, naik 20% dibandingkan 2009. Tapi realisasinya di atas target tersebut.


Wahana Tata Ada mengantisipasi beberapa kondisi yang akan mempengaruhi bisnis nya tahun ini. Antara lain, penjualan mobil dan properti, yang diperkirakan naik. Permintaan dua produk itu tentu membuka peluang bagi asuransi. Di Wahana Tata, produk asuransi kendaraan bermotor dan properti masih menjadi andalan pengumpul premi.

Untuk mencapai target 2011, Wahana Tata akan meluncurkan produk baru. Ratnawati, Direktur Pemasaran Wahana Tata, menjelaskan, dalam waktu dekat Wahana akan meluncurkan program Aswata Kencana. Ini produk baru asuransi mobil yang menawarkan perlindungan lebih lengkap. Mulai dari perlindungan atas huruhara, bencana alam hingga jaminan kecelakaan bagi supir dan penumpang.

Sementara di properti, Wahana akan merilis produk dengan perlindungan lebih lengkap. “Bahkan kalau rumah terkena rembetan kebakaran tetangga sebelah, juga kami cover,” kata Ratna dengan nada promosi.

Komposisi perolehan premi Wahana di 2011 tak jauh berbeda dengan tahun lalu. Sektor properti tetap menjadi tumpuan dengan porsi 40%.Sedangkan kendaraan bermotor dan pengangkutan masing-masing 35% dan 10%. Sisanya dari sektor lain-lain.

Asuransi Sinarmas juga menargetkan perolehan premi lebih tinggi tahun ini. Direktur Sinarmas I Ketut P. Swastika mengungkapkan, perusahaannya mengincar perolehan premi Rp 3,84 triliun. Target ini lebih tinggi 20% dibanding premi di tahun sebelumnya, yaitu Rp 3,2 triliun.

Untuk mencapai target itu, Sinarmas tak akan ekspansi cabang atau merilis produk baru tahun ini. “Kami akan mengoptimalkan yang ada,” katanya. Saat ini Sinarmas mengoperasikan 80 cabang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: