Wait and see investor bikin IHSG memerah



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah seiring dengan aksi "wait and see" investor terhadap kebijakan bank sentral AS (The Fed).

IHSG ditutup turun 8,85 poin atau 0,16 % menjadi 5.393,76 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 2,65 poin (0,29 %) menjadi 893,97 poin.

"IHSG melemah akibat aksi 'wait and see' investor di tengah spekulasi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 14-15 Maret nanti," kata analis NH Korindo Securities Indonesia, Bima Setiaji di Jakarta, Rabu (8/3).


Ia menambahkan bahwa spekulasi itu seiring dengan proyeksi sebagian pelaku pasar terhadap data tenaga kerja non pertanian AS yang mengalami peningkatan.

"Data tenaga kerja AS menjadi salah satu faktor pertimbangan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya pada Maret ini," katanya.

Hal senada dikatakan Analis Reliance Securities Lanjar Nafi. Menurut dia, antisipasi Investor teradap prospek kenaikan suku bunga AS yang hingga di atas 70 % probabilitasnya menjadi faktor pelemahan ekuitas global, termasuk IHSG.

Ia menambahkan bahwa IHSG pada hari ini (8/3) bergerak bervariasi dengan volume perdagangan yang cenderung rendah. Indeks sektor infrastruktur dan pertambangan menjadi penekan IHSG di saat investor asing justru melakukan aksi beli.

Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing mencatatkan aksi beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp246,183 miliar pada Rabu ini (8/3).

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 310.558 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,532 miliar lembar saham senilai Rp5,952 triliun. Tercatat, efek yang bergerak naik sebanyak 138 saham, 163 saham turun, dan 121 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 101,20 poin (0,43 %) ke level 23.782,27, indeks Nikkei turun 90,12 poin (0,47 %) ke level 19.254,03, dan Straits Times menguat 15,57 poin (0,50 %) posisi 3.146,01.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto