Wait and see menjadi strategi terbaik kala IHSG terus merosot, kenapa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona (Covid19) terus menggerus Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hari ini, IHSG kembali ditutup di zona merah dan melemah 4,42% ke level 4.690,657. Sejak awal tahun, indeks telah ambles 25,54%.

Sebanyak 351 saham mengalami penurunan, sebanyak 94 saham bergeming, dan hanya 69 saham yang tercatat mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini.

Baca Juga: Trading halt hingga buyback, efektifkah menahan kejatuhan IHSG?


Lantas, apa strategi yang sebaiknya dilakukan oleh investor di tengah tekanan sentimen virus Covid19?

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, untuk saat ini belum ada sentimen positif yang cukup kuat untuk mendorong laju IHSG. Toh jika ada, sentimen positif IHSG hanya berupa pembagian dividen dan rilis kinerja emiten untuk periode kuartal I-2020.

Untuk itu, strategi terbaik saat ini adalah wait and see setidaknya hingga kasus Covid19 di tanah air menurun dan mereda.

Ditambah, tekanan jual dari investor asing juga masih tinggi. Bahkan dalam sepekan, dana asing yang kabur dari pasar saham domestik mencapai Rp 2,20 triliun.

Baca Juga: Buyback 525 juta saham, Pan Brothers (PBRX) siapkan dana Rp 210 miliar

Aksi jual bersih yang dilakukan asing pun semakin menekan IHSG. “Ditambah karena investor lokalnya panik juga jadi semakin parah,” terang dia kepada Kontan.co.id, Senin (16/3).

Editor: Tendi Mahadi