JAKARTA. Sejumlah asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 sudah meleset dari target dalam tiga bulan pertama tahun ini. Terutama harga minyak yang realisasinya jauh dari target. Namun, pemerintah masih belum mau buru-buru menyodorkan revisi APBN 2011 ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemerintah masih menunggu realisasi APBN 2011 sampai akhir semester I-2011, baru mengajukan revisi. Sejauh ini pemerintah tetap yakin asumsi makro APBN 2011 masih relevan, terkecuali asumsi harga minyak. Maklum harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sampai Maret lalu rata-rata sudah mencapai US$ 104,49 per barel. Adapun asumsi APBN 2011 cuma US$ 80 per barel.
Wajah anggaran berubah gara-gara gejolak minyak
JAKARTA. Sejumlah asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 sudah meleset dari target dalam tiga bulan pertama tahun ini. Terutama harga minyak yang realisasinya jauh dari target. Namun, pemerintah masih belum mau buru-buru menyodorkan revisi APBN 2011 ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemerintah masih menunggu realisasi APBN 2011 sampai akhir semester I-2011, baru mengajukan revisi. Sejauh ini pemerintah tetap yakin asumsi makro APBN 2011 masih relevan, terkecuali asumsi harga minyak. Maklum harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sampai Maret lalu rata-rata sudah mencapai US$ 104,49 per barel. Adapun asumsi APBN 2011 cuma US$ 80 per barel.