Wajah pasar minyak dunia mixed karena faktor ini



SINGAPURA. Pasar minyak dunia tampil dengan wajah beragam pada transaksi sore ini (17/1).

Berdasarkan data CNBC, pada pukul 14.40 waktu Singapura, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan naik 2 sen menjadi US$ 52,39 per barel.

Sementara, harga kontrak minyak Brent mencatatkan penurunan 19 sen menjadi US$ 55,67 per barel.


Ada beberapa faktor yang menyebabkan pasar minyak tampil mixed. Pertama, adanya dukungan dari pertumbuhan produksi minyak Amerika Serikat. Di sisi lain, Arab Saudi menegaskan niatannya untuk tetap memangkas produksi minyak. Sayangnya market skeptis dan menganggap masalah suplai minyak bisa segera teratasi.

"Pada hari ini, pasar minyak Asia fokus pada peningkatan produksi minyak AS yang sudah hampir mencapai 9 juta barel per hari. Pada Juni lalu, produksi minyak AS hanya 8,5 juta barel per hari. Angka ini mendekati level produksi 2014," papar Michael McCarthy, chief market strategist CMC Markets di Sydney.

"Dengan harga minyak AS di atas US$ 50 per barel, kita mendapatkan respon dari sisi suplai di mana terjadi kenaikan produksi. Melebarnya spread antara harga minyak WTI dengan Brent menunjukkan prediksi kita mengenai kenaikan harga minyak AS benar," katanya kepada Reuters.

Kendati demikian, McCarthy menambahkan, adanya potensi oversupply minyak menunjukkan bahwa ini bukan saat yang tepat untuk membeli minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie