Wakatobi bidik 30.000 kunjungan



KONTAN.CO.ID -WAKATOBI. Dinas pariwisata Wakatobi bidik 30.000 pengunjung. Adapun target tersebut turun dari target awal 35.000 kunjungan.

Nandar, Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi menyebutkan bahwa awal tahun pihaknya membidik 35.000 kunjungan. "Namun, dengan keadaan maskapai seperti saat ini kami revisi menjadi 30.000," ujarnya kepada Tim Jelajah Pariwisata KONTAN, Senin (19/8).

Baca Juga: Pemda terus mendorong pertumbuhan hotel di Wakatobi


Asal tahu saja, sejak november tahun lalu dimulai dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang melakukan peningkatan harga. Akibatnya, kebijakan tersebut diikuti maskapai lainnya.

Oleh sebab itu, Nandar mengakui walaupun sebagai destinasi 10 Bali Baru tingkat kunjungan terbilang kecil. Ia memaparkan sejak 2017 jumlah kunjungan sebesar 27 ribu yang kemudian di 2018 tumbuh menjadi 29.000.

"Trennya naik, tahun ini target 35.000. Namun memang agak berat dengan maskapai yang begitu, mungkin ada revisi menjadi 30.000," jelasnya.

Baca Juga: Bupati Wakatobi: Pengembangan Wakatobi butuh Rp 10 triliun

Walaupun target peningkatan kunjungan tak tinggi, Nandar menjelaskan bahwa Wakatobi terus berupaya menarik minat kunjungan melalui pemberdayaan masyarakat. Salah satunya melalui pembentukan kelompok sadar pariwisata (pokdarwis).

Kemudian, dari sektor non formal ada juga program pemberdayaan masyarakat langsung. Ia mencontohkan program yang diusung oleh British Council bekerja sama dengan Bank Mandiri.

Baca Juga: Pemda terus mendorong pertumbuhan hotel di Wakatobi

Program tersebut dinilainya cukup berhasil yang mana melahirkan komunitas yang mengelola pariwisata lepamola. "Mereka sudh ada set kemasan paket wisata yang dikelola, ada pusat informasi, jetty, sarana prasarana kapal, dan dolphin watching," jelasnya.

Kemudian, strategi lainnya disebutnya melalui event-event kebudayaan dan Wakatobi Wave yang mana telah masuk 100 calender of event yang juga digaungkan oleh Kementerian Pariwisata. "Tujuannya memperkaya khasanah pariwisata," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini