KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengungkapkan, salah satu penyebab realisasi investasi di Indonesia masih kalah dibandingkan Vietnam adalah lamanya proses perizinan. Menurut Todotua, rata-rata proses perizinan investasi di Indonesia bisa memakan waktu hingga dua tahun. Kondisi ini kemudian berdampak pada panjangnya siklus realisasi investasi, yang bisa mencapai empat hingga lima tahun. “Saya sampaikan negara kita ini punya cycle of investasi, realisasi ini kurang lebih empat sampai lima tahun. Ngurus perizinan saja itu kurang lebih sekitar dua tahunan, lalu konstruksi dua tahunan. Jadi cycle-nya ini empat tahun dari mulai PMA masuk sampai dia mulai komersial,” kata Todotua dalam acara Indonesia Green Mineral Investment Forum di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (2/10).
Wakil Kepala BKPM Sebut Investor Asing Ogah Masuk RI Karena Proses Perizinan Lambat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengungkapkan, salah satu penyebab realisasi investasi di Indonesia masih kalah dibandingkan Vietnam adalah lamanya proses perizinan. Menurut Todotua, rata-rata proses perizinan investasi di Indonesia bisa memakan waktu hingga dua tahun. Kondisi ini kemudian berdampak pada panjangnya siklus realisasi investasi, yang bisa mencapai empat hingga lima tahun. “Saya sampaikan negara kita ini punya cycle of investasi, realisasi ini kurang lebih empat sampai lima tahun. Ngurus perizinan saja itu kurang lebih sekitar dua tahunan, lalu konstruksi dua tahunan. Jadi cycle-nya ini empat tahun dari mulai PMA masuk sampai dia mulai komersial,” kata Todotua dalam acara Indonesia Green Mineral Investment Forum di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (2/10).
TAG: