JAKARTA. Wakil Ketua DPR Pramono Anung menolak rencana pemerintah menaikkan harga gas elpiji ukuran tabung 3 kg. Sebab, dia menilai langkah menaikkan harga itu bukan solusi yang tepat.Menurut Pramono, pemerintah seharusnya membenahi terlebih dahulu sistem distribusi tabung gas tersebut. Sebab, dia menilai terjadinya pengoplosan karena mekanisme distribusi yang salah. Selain itu, Pramono mengatakan, pemerintah juga harus memperbaiki persoalan aksesori tabung gas yang tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). "Selama dua hal itu tidak diperbaiki, kami yakin kasus bakal terus terjadi," kata Pramono usai memimpin rapat pemilihan ketua Komisi VII DPR, Senin (23/8).Pramono juga meminta pemerintah memperbaiki sistem pengawasan tabung gas. Sebab, dia mengatakan, pengawasan pemerintah sangat lemah terbukti ada pihak yang memanfaatkan tabung gas ukuran 3 kg. "Ledakan ini membuktikan, kinerja pengawasan konversi gas tidak jalan," kata Pramono.Pramono mencontohkan masih banyak ditemukan tabung gas ukuran 3 kg yang rusak pada klep karena proses pengoplosan. Setiap hari ada 200.000 tabung gas yang rusak karena pengoplosan. "Bila tidak ada perbaikan pengawasan, kami akan tetap menolak kenaikan harga, ini sangat membebani masyarakat," kata Pramono.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wakil Ketua DPR tolak kenaikan gas elpiji
JAKARTA. Wakil Ketua DPR Pramono Anung menolak rencana pemerintah menaikkan harga gas elpiji ukuran tabung 3 kg. Sebab, dia menilai langkah menaikkan harga itu bukan solusi yang tepat.Menurut Pramono, pemerintah seharusnya membenahi terlebih dahulu sistem distribusi tabung gas tersebut. Sebab, dia menilai terjadinya pengoplosan karena mekanisme distribusi yang salah. Selain itu, Pramono mengatakan, pemerintah juga harus memperbaiki persoalan aksesori tabung gas yang tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). "Selama dua hal itu tidak diperbaiki, kami yakin kasus bakal terus terjadi," kata Pramono usai memimpin rapat pemilihan ketua Komisi VII DPR, Senin (23/8).Pramono juga meminta pemerintah memperbaiki sistem pengawasan tabung gas. Sebab, dia mengatakan, pengawasan pemerintah sangat lemah terbukti ada pihak yang memanfaatkan tabung gas ukuran 3 kg. "Ledakan ini membuktikan, kinerja pengawasan konversi gas tidak jalan," kata Pramono.Pramono mencontohkan masih banyak ditemukan tabung gas ukuran 3 kg yang rusak pada klep karena proses pengoplosan. Setiap hari ada 200.000 tabung gas yang rusak karena pengoplosan. "Bila tidak ada perbaikan pengawasan, kami akan tetap menolak kenaikan harga, ini sangat membebani masyarakat," kata Pramono.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News