Wakil perdana menteri: Chairman ANZ Selandia Baru harus mundur



KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Wakil perdana menteri Selandia Baru meminta Chairman ANZ yang beropasi di Selandia Baru untuk mundur. Hal ini dilakukan setelah regulator meningkatkan tekanan pada bank tersebut terkait kontrol risiko internal dan tata kelola perusahaan.

Dilansir dari Reuters, Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters mengatakan Chairman ANZ John Key yang juga merupakan mantan Perdana Menteri negara tersebut harus mengundurkan diri terkait banyaknya pertanyaan tentang praktik tata kelola di bank tersebut.

Beberapa jam sebelumnya, bank sentral Selandia Baru meminta ANZ untuk memberikan bukti independen bahwa bank tersebut telah beroperasi secara hati-hati setelah banyaknya kecaman kepada bank tersebut pada bulan lalu.

Dalam sebuah wawancara dengan media lokal TVNZ, Peters mengatakan bahwa dia merasa bahwa Key harus mengundurkan diri setelah CEO ANZ Selandia baru meninggalkan bank secara tiba-tiba tersebut akibat sebuah skandal.

"Gubernur bank sentral yang dapat mengajukan permintaan itu. Tetapi jika Anda bertanya kepada saya, jika saya adalah gubernur bank sentral, maka saya akan meminta pengunduran dirinya,” kata Peters.

Peters mengatakan bahwa Key memiliki konflik kepentingan yang besar karena dia juga berada di dewan pengurus ANZ yang beroperasi di Australia.

"Saya pikir ada beberapa pertanyaan serius yang perlu dijawab, dan ada banyak lagi yang harus digali," kata sang wakil perdana menteri.

Pemerintah Selandia Baru sendiri mengumumkan akan mengkaji kewenangan bank sentral Selandia Baru untuk mengatur sektor perbankan.

Sebelumnya CEO ANZ Selandia Baru David Hisco secara tiba-tiba meninggalkan jabatannya pada minggu lalu setelah dilakukannya peninjauan atas pengeluaran pribadi yang dicatatkan sebagai pengeluaran bisnis.

Editor: Tendi Mahadi