Wakil Presiden Soroti Perbaikan Insentif Eksplorasi untuk Akselarasi Panas Bumi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menekankan, beberapa hal terkait upaya peningkatan sumber energi bersih khususnya panas bumi. Salah satunya, meminta agar dilakukan perbaikan kualitas data serta insentif dalam kegiatan eksplorasi panas bumi.

“Ini sebagai upaya menurunkan risiko pengembangan panas bumi Indonesia sekaligus menjaga harga jual listrik panas bumi yang lebih kompetitif,” ujarnya dalam acara pembukaan The 9th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition di Jakarta, Rabu (20/9).

Baca Juga: Listrik Hasil PLTS Bisa Diekspor, Bagaimana dengan Panas Bumi?


Menurutnya, dibutuhkan dukungan program dan perbaikan mekanisme untuk menarik lebih banyak minat pengembang panas bumi di Indonesia.

Misalnya pembaruan dan eksplorasi yang selama ini telah dilakukan Kementerian ESDM perlu diperluas di lokasi yang datanya belum mencukupi untuk mempermudah pengembang.

Kedua, pemerintah menyediakan insentif eksplorasi panas bumi dalam bentuk pendanaan melalui program pembiayan infrastruktur panas bumi (PISP) dan program mitigasi risiko sumber daya panas bumi.

“Saya berharap para pengembang panas bumi dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.

Ma’ruf menyatakan, keberadaan pembangkit panas bumi diharapkan dapat memberikan kontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui pembangunan infrastruktur sehingga meningkatkan masyarakat setempat.

Dia juga meminta agar pemerintah daerah (Pemda) dan pengembang dapat bekerja sama memaksimalkan potensi pemanfaatan langsung panas bumi baik untuk pengelolaan di sektor agrikultur, sarana rekreasi edukatif, dan pariwisata di wilayah yang dikelola.

Baca Juga: DEN Usulkan Percepat Amdal untuk Proyek Energi Baru Terbarukan (EBT)

“Saya berharap Pemda bisa lebih berperan lebih aktif dan menjadi fasilitator dalam kegiatan pengusahaan dan pemanfaatan panas bumi,” imbuhnya.

Sekaligus, Pemda juga memberikan pemahaman secara holistik pada masyarakat terkait potensi, dampak, dan prospek pelaksasnaan proyek pengembangan panas bumi di wilayah masing-masing.

Wapres juga mengingatkan, sebagian sumber panas bumi berada di dalam kawasan hutan. Pengeloaan yang tidak perhatikan daya dukung ekosistem, berpotensi menimbulkan kerusakan hutan dan mengancam kehidupan satwa.

“Untuk itu upaya pelestarian kawasan hutan di area sumber panas bumi perlu dilakukan secara berkelanjutan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto