KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa masih rajin meracik produk baru di sisa tahun ini. Namun tidak demikian halnya dengan PT BNI Life Insurance.

Menurut Direktur Utama BNI Life Shadiq Akasya, dengan sisa waktu hanya beberapa bulan, dinilai terlalu mepet untuk merilis produk baru. Dengan waktu yang sempit, dia menilai kontribusi yang bisa diberikan tidak bisa optimal.

Terlebih lagi, untuk membuat produk baru tentunya butuh waktu yang tidak sebentar. Termasuk untuk mengurus perizinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Karena itu, Shadiq menyebut pihaknya menyiapkan strategi lain untuk menggenjot kinerja sampai akhir tahun. Misalnya saja dengan mengemas ulang produk-produk BNI Life yang sudah ada.

Misalnya dengan penambahan fitur atau manfaat yang lebih bisa mengisi kebutuhan pasar yang lebih luas. "Selain itu dari sisi pemasaran pun akan terus kita tingkatkan," kata dia, baru-baru ini.

Contohnya belum lama ini BNI Life masuk ke kanal pemasaran digital dengan menggandeng broker asuransi online, Futuready.

BNI Life sendiri diakuinya masih punya pekerjaan rumah untuk bisa memenuhi target premi sebesar Rp 6,5 triliun di tahun ini. Pasalnya sampai bulan Juli kemarin, jumlah yang sudah terealisasi baru sebesar Rp 2,75 triliun. Meski begitu, ia optimis perusahaannya masih bisa mengejar target premi dengan sisa waktu yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti