KONTAN.CO.ID - CHICAGO. Era baru dalam dunia tenaga kerja sudah dimulai. Perusahaan asal Amerika Serikat Wal Mart dan Nike menggunakan robot untuk membantu pekerjaan mereka. Upaya ini membuat perusahaan kian efisien karena biaya operasional gaji bisa ditekan.
Nike, misalnya, sejak tahun 2015 menjalin kerjasama dengan Flex, perusahaan manufaktur dan produsen robot. Melalui kerjasama ini, Nike menerapkan penggunaan robot dalam pembuatan sepatu. Selama ini, proses produksi sepatu menyerap banyak pekerja.
Pabrik Nike di Meksiko telah menggunakan fasilitas Flex. Proses pembuatan sepatu dengan robot buatan Flex itu untuk pemotongan dan perekatan.
Bagi Nike, memproduksi secara otomatis tak hanya menurunkan biaya dan meningkatkan margin. Nike juga akan lebih cepat dalam mengubah desain baru.
Nike berencana menggunakan teknologi pada lebih banyak pabrik sambil tetap mempertahankan tenaga kerja yang ada. Perusahaan ini memiliki lebih dari 493.000 pekerja di bidang produksi sepatu di 15 negara. Nike memperkerjakan tenaga kontrak sebanyak 1,02 juta pekerja di 42 negara.
"Biaya tenaga kerja rendah di Asia tidak lagi rendah kecuali Anda ke Afrika atau tempat lain," ujar Sridhar Tayur, Profesor Manajemen Operasi di Sekolah Bisnis Tepper Carnegie Mellon seperti dilansir Financial Times. Menurutnya, keputusan Nike menggunakan sistem otomatis menjadi tonggak penting di industri ini.
Tak mau ketinggalan, Wal-Mart Stores Inc juga menggunakan robot pemindai rak pada 50 toko di Amerika Serikat. Wal-Mart menggunakan robot agar pengisian persediaan lebih cepat dan menghemat waktu karyawan saat produk di rak sudah habis.
Peritel pakai robot
Robot pemindai rak milik Wal-Mart Stores Inc ini berukuran 0,61 meter dilengkapi dengan antena dan kamera. Tugas robot ini memindai lorong, memeriksa stok, mengidentifikasi barang yang hilang atau salah tempat serta harga dan label yang salah. Robot mendapat data dari karyawan toko kemudian mengerjakan tugasnya.
Wal-Mart telah menguji robot pemindai rak di beberapa toko seperti Arkansas, Pennsylvania dan California. Peritel terbesar di dunia ini menyatakan robot itu tidak akan menggantikan pekerja atau mempengaruhi jumlah karyawan di toko.
Menurut Jeremy King, Chief Technology Officer & E-commerce Walmart AS kepada Reuters, robot 50% lebih produktif daripada manusia. Sebab robot bisa memindai rak secara signifikan, lebih akurat dan tiga kali lebih cepat. "Karyawan toko hanya punya waktu untuk memindai rak sekitar dua kali seminggu," ujar dia.
Gagasan memasang robot untuk mengotomatisasi bisnis ritel bukanlah hal baru. Rival Wal-Mart, Amazon.com Inc telah menggunakan robot Kiva kecil di gudangnya untuk menangani pemetikan dan pengepakan. Penggunaan robot menghemat hampir 20% dari biaya operasional.