SHANGHAI. Wal-Mart Stores Inc menambah kepemilikan sahamnya di Yihaodian, salah satu perusahaan e-commerce di China. Saham Wal-Mart di perusahaan Yihaodian itu resmi menjadi 51%, setelah Wal-Mart melihat potensi pertumbuhan pasar ritel di China, Wal-Mart mulai melirik Yihaodian Mei tahun lalu. Saat itu Wal-Mart mengumumkan pembelian sebagian dari saham situs yang menjual produk konsumen dan juga bahan makanan di China itu. "Investasi kami di Yihaodian ini menunjukkan kami berkomitmen untuk investasi di China," kata Neil Ashe, Presiden dan CEO Walmart Global eCommerce dalam pernyataan sikapnya, Senin (20/2). Yihaodian, memiliki 5.400 pegawai yang berkantor di Shanghai, Beijing, Guangzhou, Wuhan dan Chengdu. Kota-kota ini merupakan pelanggan terbesar dari transaksi yang dilakukan Yihaodian. Tahun lalu, bisnis makanan Wal-Mart di China sempat terganggu karena terganjal kasus skandal mislabelling produk yang mengandung daging babi. Akibat skandal itu, Wal-Mart menutup selusin gerainya di China tengah. Saat ini, Wal-Mart menghadapi persaingan yang ketat dengan China Sun Seni dan China Resources Enterprise, dengan merek lokal seperti Yonghui dan Shinshiji. Selain itu, peritel raksasa asal Amerika Serikat (AS) ini juga berhadapan dengan peritel raksasa global lainnya yaitu, Carrefour, Tesco serta Metro AG yang juga meluas di China.
Wal-Mart kuasai 51% saham Yihaodian
SHANGHAI. Wal-Mart Stores Inc menambah kepemilikan sahamnya di Yihaodian, salah satu perusahaan e-commerce di China. Saham Wal-Mart di perusahaan Yihaodian itu resmi menjadi 51%, setelah Wal-Mart melihat potensi pertumbuhan pasar ritel di China, Wal-Mart mulai melirik Yihaodian Mei tahun lalu. Saat itu Wal-Mart mengumumkan pembelian sebagian dari saham situs yang menjual produk konsumen dan juga bahan makanan di China itu. "Investasi kami di Yihaodian ini menunjukkan kami berkomitmen untuk investasi di China," kata Neil Ashe, Presiden dan CEO Walmart Global eCommerce dalam pernyataan sikapnya, Senin (20/2). Yihaodian, memiliki 5.400 pegawai yang berkantor di Shanghai, Beijing, Guangzhou, Wuhan dan Chengdu. Kota-kota ini merupakan pelanggan terbesar dari transaksi yang dilakukan Yihaodian. Tahun lalu, bisnis makanan Wal-Mart di China sempat terganggu karena terganjal kasus skandal mislabelling produk yang mengandung daging babi. Akibat skandal itu, Wal-Mart menutup selusin gerainya di China tengah. Saat ini, Wal-Mart menghadapi persaingan yang ketat dengan China Sun Seni dan China Resources Enterprise, dengan merek lokal seperti Yonghui dan Shinshiji. Selain itu, peritel raksasa asal Amerika Serikat (AS) ini juga berhadapan dengan peritel raksasa global lainnya yaitu, Carrefour, Tesco serta Metro AG yang juga meluas di China.