Walau apartemen menjamur, rumah tapak tetap idola



JAKARTA. Walaupun pertumbuhan properti berupa apartemen sudah menjamur, namun mayoritas masyarakat Indonesia masih mengidolakan tinggal di rumah tapak alias landed house.

Setidaknya, ini merupakan kesimpulan dari hasil survey yang dilakukan situs properti Rumah123.com terhadap 6.100 responden. Survei dilakukan dari Desember 2012 sampai dengan Januari 2013.

"64% responden memilih rumah tapak, kemudian 13% memilih SOHO (small office home office) dan sisanya baru pilih tanah dan apartemen," ujar Andy Roberts, General Manager Rumah123.com dalam jumpa persnya di Jakarta, Selasa (12/2).


Andy menjelaskan, hasil survey lainnya menunjukkan, responden mereka memiliki pendapatan per tahun di bawah Rp 100 juta ada 76%. Berbeda dengan tahun lalu, dimana 83% responden yang disurvei memiliki pendapatan di bawah Rp 100 juta.

Sementara itu, responden berpendapatan per tahun Rp 100 juta - Rp 200 juta sebanyak 15%, naik ketimbang tahun lalu jumlahnya masih 12%."Peningkatan persentase ini menunjukkan tumbuhnya kelas menengah yang memanfaatkan pasar properti di Indonesia," ujar Andy.

Andy juga bilang, hasil survey menyebutkan, dalam jangka waktu 6 bulan - 12 bulan para responden menyatakan kesanggupannya membeli properti. Namun, sayang Andy tidak memberikan perincian seberapa banyak yang membeli lewat program KPR (kredit kepemilikan rumah).

Adapun profil koresponden tersebut adalah, 26% dari responden berusia 26-30 tahun, 23% koresponden berusia 31-35 tahun, dan 17% berusia 20-25 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri