Walau disanksi AS, Huawei berhasil menjadi telepon pintar paling laris di dunia



KONTAN.CO.ID - SHENZHEN. Meski telah mendapat tekanan bertubi-tubi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, produsen ponsel pintar asal China Huawei Technoglies tetap berhasil menyabet gelar sebagai penjual ponsel pintar terbesar di dunia. 

Merujuk artikel yang dimuat Reuters, Kamis (30/7) Huawei tercatat berhasil memperdagangkan sebanyak 55,8 juta perangkat. Dus, berdasarkan riset Canalys, anga tersebut berhasil menyalip kompetitor terbesarnya yaitu Samsung yang hanya memperdagangkan 53,7 juta perangkat dalam periode April-Juni 2020. 

Hal ini menjadi pembuktian bahwa Huawei tetap bisa mendongkrak pertumbuhan bisnis lewat dominasi pasar dalam negeri kendati pasar luar negerinya terganggu karena adanya sanksi dari AS. 


Baca Juga: Maksimalkan penjualan domestik, Huawei akhirnya kalahkan Samsung

Adapun, Huawei kini menjual hampir dua pertiga dari perangkatnya di China. Sejatinya, bisnis Huawei juga sempat mengalami pukulan telak akibat dampak dari pandemi virus corona, tetapi sejak pemerintah China melonggarkan pembatasan wilayah, bisnis pun mulai beranjak naik. Ini lah yang menjadi pembeda Huawei dibandingkan perusahaan serupa yang juga dominan di negara asal, lantaran sebagian besar masih berjuang karena kasus virus baru terus meningkat. 

Tetapi kalau dilihat secara keseluruhan, penjualan Huawei masih turun 5% di kuartal II 2020 secara year on year (yoy). Namun, penurunan ini masih lebih baik ketimbang penurunan Samsung asal Korea Selatan yang mencatat penurunan sebesar 30% karena lemahnya permintaan di pasar utama termasuk Brasil, AS dan Eropa. "Bisnis kami telah menunjukkan ketahanan luar biasa di masa-masa sulit ini," kata Juru Bicara Huawei. 

Dominasi bisnis Huawei di China dibuktikan lewat pertumbuhan penjualan domestik yang naik 8%. Walau pengiriman ke luar negeri Huawei turun 27% pada kuartal tersebut. Meski berhasil menyalip Samsung sebagai di urutan teratas, Karyawan Senior Huawei mengatakan gelar tersebut bisa saja tidak bertahan lama. Terutama apabila perusahaan kakap berhasil menginjak gas ketika pasar pulih. 

Samsung juga berambisi untuk menggenjot penjualan di Semester II 2020 tahun ini, setelah memproyeksi adanya peningkatan permintaan. Sekadar informasi saja, Pemerintah AS telah secara efektif memblokir Huawei untuk menggunakan layanan dari Google. Hal ini praktis membuat daya tarik ponsel buatan China ini di luar negeri, serta membatasi aksesnya ke chip yang penting untuk menggunakan jaringan 5G. 

Baca Juga: Huawei menyalip Samsung sebagai penjual ponsel terbesar dunia

S&P Global Ratings mengatakan dalam laporannya pada hari Rabu (29/7) pembatasan terbaru pada Huawei berpotensi menghapus US$ 25 miliar pendapatan dari beberapa perusahaan yang berbasis di Asia. Sementara hingga saat ini, Huawei belum secara terbuka membahas dampak dari pembatasan ini terhadap operasional bisnisnya. 

"Masih belum jelas seberapa besar penjualan kuartal II Huawei didorong oleh smartphone 5G dan model kelas atas yang paling rentan terhadap pembatasan," kata Nicole Peng, Wakil Presiden Mobility di Canalys. 

Editor: Handoyo .