KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) tidak akan berdampak signifikan pada likuiditas perbankan. Sejumlah pemain telah mengantisipasi kenaikan ini namun tidak akan mengubah target kredit tahun ini. PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) misalnya, tetap menargetkan ekspansi kredit tumbuh di kisaran 20% - 30% pada 2022 walaupun Bank Indonesia (BI) memutuskan akan menaikkan GWM secara bertahap. "Sedangkan kenaikan GWM, tidak mengubah target kredit Bank INA," kata Direktur Utama Daniel Budirahayu, Jumat (21/1). Daniel menambahkan, bahwa kenaikan GWM akan mengurangi jumlah uang yang beredar di perbankan. Meski demikian, kebijakan itu dinilai tidak sampai mengganggu likuiditas maupun penyaluran kredit di sektor perbankan.
Walau GWM Naik, Target Kredit Bank Tidak Berubah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) tidak akan berdampak signifikan pada likuiditas perbankan. Sejumlah pemain telah mengantisipasi kenaikan ini namun tidak akan mengubah target kredit tahun ini. PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) misalnya, tetap menargetkan ekspansi kredit tumbuh di kisaran 20% - 30% pada 2022 walaupun Bank Indonesia (BI) memutuskan akan menaikkan GWM secara bertahap. "Sedangkan kenaikan GWM, tidak mengubah target kredit Bank INA," kata Direktur Utama Daniel Budirahayu, Jumat (21/1). Daniel menambahkan, bahwa kenaikan GWM akan mengurangi jumlah uang yang beredar di perbankan. Meski demikian, kebijakan itu dinilai tidak sampai mengganggu likuiditas maupun penyaluran kredit di sektor perbankan.