JAKARTA. Harga kapas dunia kembali melonjak. Setelah beberapa minggu lalu sempat turun, sore ini kembali naik. Seperti dikutip dari Bloomberg hari ini harga kapas di bursa ICE Future menjadi US$ 1,9823 per pon. Meski harga kapas dunia terus tinggi, namun tidak menyurutkan permintaan para importir kapas di dunia, salah satunya di Indonesia. Tahun ini kebutuhan kapas dalam negeri antara 700.000 ton hingga 800.000 ton. Jumlah ini sama seperti tahun sebelumnya. Sementara, pemerintah tahun ini hanya menargetkan produksi kapas dalam negeri sebesar 33.000 ton. Kabarnya, angka yang ditargetkan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tekstil dalam negeri, sehingga mau tak mau Indonesia harus mengimpor. Menurut Ade Sudrajat Ketua Asosiasi Tekstil Indonesia, naiknya harga kapas dunia memang tidak menentu. "Hal tersebut bukan karena faktor para spekulan, melainkan kita lihat kondisi cuaca yang hingga tahun ini masih tidak mendukung untuk panen. Jadi, walaupun harga kapas naik, namun permintaan terhadap impor kapas juga akan ditetapkan sesuai kebutuhan karena kami hanya memasok 1% dari kapas lokal sedangkan 99% Indonesia harus mengimpor kapas," jelasnya. Pasalnya, tahun lalu nilai impor kapas mencapai angka US$ 1,7 miliar dan tahun 2011 Ade bilang bisa di atas US$ 2 miliar. Indonesia mengimpor kapas dari Amerika Serikat, Brasil, dan Australia. Ade menambahkan, meskipun Indonesia mengimpor kapas terbesar tapi hasil produksi yang berupa benang kembali di ekspor ke sejumlah negara. "Ekspor benang kita juga tak kalah dengan bahan baku yang di impor," katanya. Ia bilang, hasil produksi kapas yang berupa benang tersebut 70% dipakai untuk kebutuhan dalam negeri dan 30% diekspor ke China dan Turki sebagai negara tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Walau harga naik, industri tekstil tetap genjot impor kapas
JAKARTA. Harga kapas dunia kembali melonjak. Setelah beberapa minggu lalu sempat turun, sore ini kembali naik. Seperti dikutip dari Bloomberg hari ini harga kapas di bursa ICE Future menjadi US$ 1,9823 per pon. Meski harga kapas dunia terus tinggi, namun tidak menyurutkan permintaan para importir kapas di dunia, salah satunya di Indonesia. Tahun ini kebutuhan kapas dalam negeri antara 700.000 ton hingga 800.000 ton. Jumlah ini sama seperti tahun sebelumnya. Sementara, pemerintah tahun ini hanya menargetkan produksi kapas dalam negeri sebesar 33.000 ton. Kabarnya, angka yang ditargetkan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tekstil dalam negeri, sehingga mau tak mau Indonesia harus mengimpor. Menurut Ade Sudrajat Ketua Asosiasi Tekstil Indonesia, naiknya harga kapas dunia memang tidak menentu. "Hal tersebut bukan karena faktor para spekulan, melainkan kita lihat kondisi cuaca yang hingga tahun ini masih tidak mendukung untuk panen. Jadi, walaupun harga kapas naik, namun permintaan terhadap impor kapas juga akan ditetapkan sesuai kebutuhan karena kami hanya memasok 1% dari kapas lokal sedangkan 99% Indonesia harus mengimpor kapas," jelasnya. Pasalnya, tahun lalu nilai impor kapas mencapai angka US$ 1,7 miliar dan tahun 2011 Ade bilang bisa di atas US$ 2 miliar. Indonesia mengimpor kapas dari Amerika Serikat, Brasil, dan Australia. Ade menambahkan, meskipun Indonesia mengimpor kapas terbesar tapi hasil produksi yang berupa benang kembali di ekspor ke sejumlah negara. "Ekspor benang kita juga tak kalah dengan bahan baku yang di impor," katanya. Ia bilang, hasil produksi kapas yang berupa benang tersebut 70% dipakai untuk kebutuhan dalam negeri dan 30% diekspor ke China dan Turki sebagai negara tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News