KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih terpantau stabil. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJ) pada akhir 2020 posisi NPL ada di level 3,81%, sedikit meningkat dari periode setahun sebelumnya 3,46%. Bila dirinci, NPL UMKM terendah masih dipegang oleh bank persero dengan posisi sebesar 2,83% di akhir 2020. Walau begitu, realisasi itu naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,74%. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok bank lain. Pun, bank persero atau BUMN sejatinya masih menjadi penyalur kredit UMKM terbesar di Tanah Air. Data menunjukkan realisasi kredit UMKM Bank BUMN sudah mencapai Rp 631,21 triliun. Angka tersebut setara dengan 61,79% total kredit UMKM. Meski begitu, total kredit UMKM Bank BUMN masih tercatat tumbuh sebesar 3,01% per akhir 2020, dari realisasi tahun 2019 yang mencapai Rp 612,74 triliun.
Walau meningkat, bankir memastikan NPL kredit UMKM masih terjaga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih terpantau stabil. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJ) pada akhir 2020 posisi NPL ada di level 3,81%, sedikit meningkat dari periode setahun sebelumnya 3,46%. Bila dirinci, NPL UMKM terendah masih dipegang oleh bank persero dengan posisi sebesar 2,83% di akhir 2020. Walau begitu, realisasi itu naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,74%. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok bank lain. Pun, bank persero atau BUMN sejatinya masih menjadi penyalur kredit UMKM terbesar di Tanah Air. Data menunjukkan realisasi kredit UMKM Bank BUMN sudah mencapai Rp 631,21 triliun. Angka tersebut setara dengan 61,79% total kredit UMKM. Meski begitu, total kredit UMKM Bank BUMN masih tercatat tumbuh sebesar 3,01% per akhir 2020, dari realisasi tahun 2019 yang mencapai Rp 612,74 triliun.