KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 2017 sebesar 4,99, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,34. Sayangnya, nilai tersebut masih dinilai belum optimal. Indeks tersebut disusun dari 11 indikator yang dirangkum menjadi tiga subindeks: akses dan infrastrukur 5,16; penggunaan sebesar 4,44; dan keahlian sebesar 5,75. Secara wilayah, DKI Jakarta menjadi oemilik indeks TIK terbesar dengan nilai 7,61 sementara nilai terendah dimiliki Papua 3,88. Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pengarepan beri komentar terkait hal ini. Ia bilang bahwa sejatinya indeks TIK nasional meningkat cukup pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun secara umum nilai tersebut belum terlalu memuaskan.
Walau meningkat, indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi masih rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 2017 sebesar 4,99, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,34. Sayangnya, nilai tersebut masih dinilai belum optimal. Indeks tersebut disusun dari 11 indikator yang dirangkum menjadi tiga subindeks: akses dan infrastrukur 5,16; penggunaan sebesar 4,44; dan keahlian sebesar 5,75. Secara wilayah, DKI Jakarta menjadi oemilik indeks TIK terbesar dengan nilai 7,61 sementara nilai terendah dimiliki Papua 3,88. Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pengarepan beri komentar terkait hal ini. Ia bilang bahwa sejatinya indeks TIK nasional meningkat cukup pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun secara umum nilai tersebut belum terlalu memuaskan.