KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) injak gas di tahun 2019. Walau porsinya masih terbilang kecil terhadap total kredit konsumer, pertumbuhan secara industri masih positif mencapai 9,46% dari Rp 129,56 triliun per Maret 2018 menjadi Rp 141,82 triliun per akhir Maret 2019 menurut data statistik perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejumlah bank besar pemain KKB mengatakan, potensi untuk kredit di segmen ini masih cukup besar. PT Bank Mandiri Tbk misalnya yang sampai dengan kuartal I-2019 sudah menyalurkan KKB sebesar Rp 31,3 triliun. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menyebut realisasi tersebut meningkat 11% secara yoy.
Menurutnya kontribusi KKB terhadap kredit konsumer Bank Mandiri sebesar Rp 153 triliun berangsur naik menjadi 35,9% pada Maret 2019. Posisi ini meningkat tipis dari Maret 2018 sebesar 35,33%. "Hingga akhir tahun ini, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan KKB di kisaran 23%," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/5). Rohan menyebut untuk mencapai target tersebut Bank Mandiri akan mengoptimalkan dua perusahaan anak yang memang bergerak di sektor otomotif. Yakni Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance (MUF). "Portofolio MTF akan diarahkan ke mobil penumpang, sedangkan MUF akan berfokus pada roda dua dan sedikit roda empat," terangnya. Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk juga mengatakan pertumbuhan KKB relatif deras di awal tahun. Terutama dari tingkat penjualan mobil. Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pihaknya juga turut mendorong peran anak usaha CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) untuk mendongkrak bisnis kredit otomotif. Secara singkat, Lani menyebut CIMB Niaga mencatat pertumbuhan KKB naik 30% secara
year on year (yoy) sejauh ini. "Sementara portofolionya sekitar 18% dari total kredit ritel (konsumer)," terang Lani. Sebagai informasi saja, sampai dengan akhir Maret 2019 pertumbuhan KKB CIMB Niaga memang belum maksimal. Dalam persentase,, tercatat KKB CIMB Niaga turun 23% secara yoy menjadi Rp 6,11 triliun. Kredit otomotif setidaknya menyumbang sebesar 12,24% dari total kredit konsumer CIMB Niaga yang mencapai Rp 49,09 triliun di kuartal I-2019. Sebelumnya, bank bersandi bursa BNGA ini menyebut akan mendorong KKB agar fokus ke segmen roda empat serta memanfaatkan cross selling untuk memacu bisnis. Di sisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) justru mencetak pertumbuhan KKB sangat tinggi mencapai 32% secara
year on year hingga saat ini. Direktur Konsumer BRI Handayani menjelaskan, meski begitu kontribusi KKB terhadap kredit konsumer masih rendah yakni 3% dari total kredit konsumsi. "Sampai akhir tahun growth-nya kami jaga di level 30% yoy," jelas Handayani. Sayangnya, ia tidak merinci besaran portofolio KKB BRI saat ini. Sebagai informasi saja, per Maret 2019 total kredit konsumer BRI mencapai Rp 133,4 triliun. Dari jumlah tersebut, KKB hanya mengambil porsi sebesar 2,85% meningkat dari tahun sebelumnya 2,22%.
Meski begitu, pertumbuhan KKB menjadi yang paling tinggi dibandingkan seluruh produk kredit konsumer yakni sebesar 40,76% dari Rp 2,7 triliun di kuartal I-2018 menjadi Rp 3,8 triliun per akhir Maret 2019 lalu. Sebelumnya, bank nomor wahid ini menyebut kalau tahun ini pihaknya akan membidik pasar mobil bekas untuk meningkatkan portofolio KKB. Yang terbaru, BRI juga sudah bekerjasama dengan PT Trihamas Finance untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 600 miliar sebagai bentuk joint venture. Sekadar tambahan informasi saja, hingga Maret 2019 OJK mencatat realisasi kredit konsumer sebesar Rp 1.487,48 triliun. Memakai asumsi tersebut, artinya KKB menyumbang sebesar 9,59% terhadap kredit konsumer secara industri. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi