KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mencatatkan pertumbuhan rata-rata penjualan di tiap toko atau
same store sales growth (SSSG) yang turun di semester I/2021 sebanyak 7,8%. Wilayah Jakarta mencatatkan SSSG yang turun 18,6% , pulau Jawa turun 21%, dan luar pulau Jawa turun 19%. Analis BRI Danareksa Andreas Kenny dalam risetnya yang dirilis pada 14 Juli 2021 melihat turunnya SSSG karena adanya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang mendorong diberlakukannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan PPKM darurat. Dengan adanya PPKM ini, menurut Andreas ACES terpaksa menutup sementara sebanyak 148 gerainya di wilayah Jawa dan Bali, sehingga menurutnya perusahaan kini dirugikan dengan adanya PPKM ini seperti peritel lainnya.
Baca Juga: Kinerja tertekan di kuartal I 2021, cek rekomendasi saham Ace Hardware (ACES) Penjualan ACES diprediksi akan melemah hingga Agustus, karena adanya PPKM darurat yang dijalankan oleh pemerintah. Hal ini menurutnya akan membuat mal yang sepi terutama di pulau Jawa. Dampak yang akan terjadi menurutnya seperti yang terjadi di April 2020, ketika lalu lintas mal Jakarta kurang dari setengah
baseline dan lalu lintas mal secara nasional yang turun sebanyak 39%. Kembali naiknya lalu lintas mal diharapkan akan terjadi setelah kasus positif Covid-19 dan diperkirakan akan terjadi di minggu ke-3 Agustus dan seterusnya.
Andreas memangkas estimasi pendapatan ACES di tahun ini sebanyak 8,8%, karena menurunkan asumsi penjualan per meter persegi, yang terpengaruh oleh penutupan toko ACES seperti toko lainnya. Andreas melihat pertumbuhan pendapatan ACES hanya kan berada di angka Rp 7,6 triliun, atau naik 3,08% dan belum kembali ke level sebelum pandemi. Sedangkan untuk laba bersih, ia melihat pertumbuhan sebanyak 2,45% menjadi Rp 710 triliun. Andreas merekomendasikan beli untuk ACES dengan target harga Rp 1.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .