Walhi: Biofuel indonesia berbahan sawit bisa masuk Eropa hingga 2030



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menegaskan biofuel Indonesia berbahan dasar sawit bisa tetap masuk ke pasar Uni Eropa minimal hingga 2030. Sebagaimana tertuang dalam revisi renewable energy directive (RED) II atau arahan energi terbarukan.

Manajer Keadilan Iklim Walhi Yuyun Harmono mengatakan, keputusan untuk tidak lagi menggunakan sawit untuk biofuel merupakan keputusan tepat. Pertama, bukan alternatif terhadap energi fosil lantaran emisi tiga kali lipat lebih besar. Kedua, dari sisi ekonomi tidak menguntungkan banyak, tidak ada nilai tambah yang berputar di dalam negeri.

Menurutnya, ketika pemerintah terus mendorong agar Eropa menerima sawit dalam perjanjian dagang Indonesia-EU CEPA, dinilai keputusan yang salah dan seharusnya komoditas sawit ini tidak di masukan dalam negosiasi perundingan perdagangan tersebut.

“Alasan pemerintah Indonesia menolak itu pada awalnya dengan mengatakan ini diskriminatif pada sawit menjadi terbantahkan, karena di 2030 semua bahan makanan tidak hanya sawit itu akan dilarang penggunaannnya sebagai biofuel,” katanya saat di temui di Jakarta, Kamis (19/7).

Menurutnya, ada sejumlah sehubungan isu sawit seperti perampasan tanah dan kebakaran hutan di negara-negara yang menghasilkan kelapa sawit dan yang terbesar tentu saja Indonesia dan Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto