Walikota Solo masih nego sewa pasar darurat Klewer



SURAKARTA. Pasar Klewer yang terbakar pada 27 Desember 2014 lalu hingga saat ini belum terlihat akan diperbaiki. Sudah hampir 3 minggu terbakar, baik Pemerintah Kota dan Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta nampak belum melakukan hal nyata soal pembenahan Pasar Klewer. Pasar Klewer sisi barat yang terbakar menghanguskan 1.600 kios. Saat KONTAN menyambangi Pasar Klewer, sejumlah penjaga dari Satpol PP masih berjaga-jaga di sekitaran pasar. Sejumlah tempat masih dibatasi dengan garis polisi dan sebagian Jalan Radjiman ditutupi dengan pembatas besi untuk menghindari pengunjung yang datang. Walikota Solo, Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo yang ditemui di Balai Kota Solo menyampaikan saat ini pemerintah kota sedang melakukan penentuan nilai sewa pasar darurat. Sejak Pasar Klewer terbakar, para pedagang pindah sementara di pasar darurat yang berlokasi di Alun-alun Kraton dan beberapa tempat lain seperti Coyudan Plaza, Alun-Alun Selatan, dan Benteng Vastenburg. Namun, Rudy bilang, panggilan akrab Walikota Solo, menyampaikan bahwa ia tengah menyiapkan tim appraisal atau tim penentu harga sewa. Pasalnya, pemkot tidak bisa langsung menentukan, sebab lahan tersebut milik Keraton Kasunanan Surakarta.

Raja Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII sudah mengizinkan alun-alun kraton digunakan masyarakat. Namun Raja PB XIII meminta sewa lahan Rp 3 miliar per tahun kepada pemkot serta penarikan retribusi kepada pedagang.

"Kami sedang tawar-menawar dengan pihak Keraton dan membentuk tim appraisal independen. Nanti tim itu akan membandingkan harga sewa di tempat lain. Tim ini sudah bekerja dan harga akan ditentukan minggu depan, " kata dia kepada KONTAN, Rabu (14/01). Rudy menaksir nilai sewa di tiga lokasi pasar darurat membutuhkan dana sekitar Rp 150 juta. Dana tersebut akan diambilkan dari pos dana tak terduga 2015. Namun, harus meminta persetujuan DPRD Surakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan