Wall St (30/9): S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi; Sempat Turun Setelah Pernyataan Powell



KONTAN.CO.ID - Indeks S&P 500 berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi pada Senin (30/9). Setelah sempat mengalami penurunan singkat menyusul pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa bank sentral AS tidak terburu-buru untuk melakukan penurunan suku bunga lebih lanjut.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 17,15 poin atau 0,04% menjadi 42.330,15. S&P 500 menguat 24,31 poin atau 0,42% menjadi 5.762,48, dan Nasdaq Composite naik 69,58 poin atau 0,38% menjadi 18.189,17.

Baca Juga: Wall Street Turun di Awal Perdagangan Senin, Investor Menunggu Komentar Powell


Indeks Dow Jones juga mencatatkan penutupan tertinggi sepanjang masa. Ketiga indeks saham utama AS—S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq—mencatatkan kenaikan untuk kuartal dan bulan tersebut.

Powell, dalam konferensi National Association for Business Economics di Nashville Tennessee, menyatakan, kemungkinan adanya dua kali pemotongan suku bunga lagi, total sebesar 50 basis poin, pada tahun ini, jika ekonomi berkembang sesuai perkiraan.

“Kebanyakan investor merasa bahwa semua kebijakan Fed sudah diperhitungkan untuk sisa tahun ini. Namun, saya rasa ada lebih banyak hal terkait Fed di tahun 2024 yang belum kita ketahui," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.

Baca Juga: Wall Street Menguat Sepekan, Inflasi yang Jinak Mengerek Pasar Saham

"Faktanya, soft landing (penurunan inflasi yang tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi) mungkin benar-benar terjadi."

Awal bulan ini, The Fed memulai siklus pelonggaran baru dengan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin.

Pedagang memperkirakan kemungkinan pemotongan 50 basis poin pada November sebesar 35%, turun dari sekitar 37% sebelum pernyataan Powell, dan 53% pada hari Jumat, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Sepanjang bulan ini, S&P 500 naik 2% dan mencatatkan September terbaik sejak 2013, dengan kenaikan selama lima bulan berturut-turut. Untuk kuartal ini, S&P 500 naik 5,5%, Nasdaq naik 2,6%, dan Dow melonjak 8,2%.

S&P 500 sempat memperpanjang kerugian setelah pernyataan Powell, tetapi pulih menjelang penutupan pasar.

Para analis menyebut aktivitas di akhir kuartal bisa menjadi faktor yang membantu pasar pada sesi akhir hari tersebut.

“Ada momentum perdagangan dan praktik 'window dressing' klasik di akhir kuartal, di mana investor membeli saham pemenang dan menjual saham yang merugi,” jelas Dollarhide.

Baca Juga: Wall Street Jumat (27/9): Dow Catat Rekor Tertinggi Setelah Laporan Inflasi

Quincy Krosby, chief global strategist di LPL Financial, Charlotte, North Carolina, mengatakan bahwa The Fed akan memiliki lebih banyak data ekonomi untuk ditinjau sebelum pertemuan mereka pada November.

Laporan ekonomi utama yang akan dirilis minggu ini termasuk klaim pengangguran dan data tenaga kerja bulanan.

Saham CVS Health naik 2,4% setelah laporan menunjukkan bahwa hedge fund Glenview Capital Management akan bertemu dengan para eksekutif puncak di perusahaan perawatan kesehatan tersebut untuk mengusulkan cara-cara meningkatkan operasional.

Di New York Stock Exchange (NYSE), saham yang naik melebihi saham yang turun dengan rasio 1,06 banding 1; di Nasdaq, rasio yang mendukung saham yang naik adalah 1 banding 1.

Indeks S&P 500 mencatat 30 rekor tertinggi dalam 52 minggu dan dua rekor terendah. Sementara Nasdaq Composite mencatat 82 rekor tertinggi baru dan 88 rekor terendah baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto