Wall St Kamis (5/9): S&P 500 dan Dow Ditutup Turun Jelang Data Ketenagakerjaan



KONTAN.CO.ID - Indeks acuan S&P 500 dan Dow Jones ditutup melemah pada perdagangan Kamis (5/8), setelah penguatan singkat akibat sejumlah laporan ekonomi memudar.

Sementara para investor menantikan data ketenagakerjaan penting yang akan dirilis pada Jumat (6/9). Di sisi lain, Nasdaq berakhir sedikit menguat.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 219,22 poin atau 0,54% menjadi 40.755,75, S&P 500 kehilangan 16,66 poin, atau 0,30%, menjadi 5.503,41, dan Nasdaq Composite naik 43,37 poin, atau 0,25%, menjadi 17.127,66.


Baca Juga: Nasdaq dan S&P 500 Naik Tipis Didukung Kenaikan Aktivitas Sektor Jasa

Delapan dari 11 sektor S&P 500 melemah, dengan penurunan terbesar di sektor kesehatan dan industri. Sektor konsumsi non-primer menjadi sektor dengan kenaikan tertinggi, didorong oleh saham Tesla.

Pasar saham bergerak hati-hati menjelang rilis data ketenagakerjaan non-farm payrolls yang diperkirakan akan menjadi acuan bagi The Fed untuk memulai pemangkasan suku bunga akhir bulan ini.

Di awal sesi, indeks utama Wall Street sempat naik karena laporan yang dirilis berhasil meredakan kekhawatiran akan memburuknya pasar tenaga kerja.

Survei dari Institute for Supply Management menunjukkan, aktivitas sektor jasa meningkat pada Agustus. Sedangkan klaim tunjangan pengangguran turun pekan lalu, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS.

Baca Juga: Wall Street Mixed, Nasdaq Composite Turun Setelah Data Pasar Tenaga kerja Beragam

"Pasar bergerak naik-turun dengan cepat karena terus mengamati data, seperti yang dikatakan oleh The Fed, bahwa mereka akan memantau data," ujar Wasif Latif, Presiden dan Kepala Investasi di Sarmaya Partners, Princeton, New Jersey.

"Pasar juga sedang menganalisis data untuk memahami kondisi ekonomi terkait skenario pendaratan (ekonomi) dan apa arti hal itu terhadap kebijakan suku bunga The Fed."

Secara historis, bulan September cenderung menjadi bulan yang lemah bagi ekuitas AS, dengan S&P 500 rata-rata turun sekitar 1,2% sejak 1928.

Indeks ini telah turun lebih dari 2,5% minggu ini, sementara saham teknologi turun sekitar 4,8%.

Pada bulan Agustus, perusahaan swasta di AS mempekerjakan pekerja paling sedikit sejak Januari 2021 dan data bulan sebelumnya direvisi lebih rendah, yang mungkin mengindikasikan perlambatan tajam di pasar tenaga kerja, menurut laporan ADP National Employment Report.

Baca Juga: Nikkei Melemah Kamis (5/9) Pagi, Sementara Bursa Asia Lainnya Rebound dari Aksi Jual

"Pasar menginginkan beberapa pelemahan dalam data, tetapi jalannya sempit karena pasar ekuitas, menurut pandangan kami, sudah diproyeksikan untuk skenario soft landing atau tidak ada pendaratan sama sekali, sedangkan pasar obligasi, mengingat ekspektasi pemotongan suku bunga, lebih condong memproyeksikan resesi," tambah Latif.

Untuk berita perusahaan, saham Tesla naik hampir 5% setelah pembuat kendaraan listrik itu mengatakan akan meluncurkan perangkat lunak self-driving atau pengemudi otomatis sepenuhnya di Eropa dan China pada kuartal pertama tahun depan, menunggu persetujuan dari regulator.

Saham Frontier Communications merosot 10% setelah Verizon mengumumkan akan membeli perusahaan tersebut dalam kesepakatan tunai senilai $20 miliar. Saham Verizon turun 0,4%.

JetBlue Airways melonjak 7% setelah maskapai penerbangan tersebut menaikkan perkiraan pendapatan untuk kuartal ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto