Wall St Tergelincir Rabu (29/5): Dow Jatuh ke Level Terendah Hampir Satu Bulan



KONTAN.CO.ID - Wall Street melemah pada perdagangan Rabu (29/5), kekhawatiran seputar waktu dan skala penurunan suku bunga The Fed mendorong imbal hasil US Treasury lebih tinggi dan menekan saham.

Melansir Reuters, pukul 09:49 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 372,81 poin atau 0,96% pada 38,480.05, S&P 500 turun 41,93 poin atau 0,79% pada 5,264.11, dan Nasdaq Composite turun 121,39 poin atau 0,71 % pada 16.898,49.

Saham Megacaps Microsoft, Alphabet, dan Meta merosot antara 0,3% dan 0,6% karena imbal hasil obligasi AS secara keseluruhan naik mendekati level tertinggi empat minggu. Menyusul data kepercayaan konsumen yang kuat secara tak terduga pada hari Selasa.


Dow memimpin penurunan, jatuh ke level terendah dalam hampir satu bulan dan semua subsektor utama S&P 500 berada di zona merah pada awal perdagangan.

Baca Juga: Wall St Dibuka Turun Rabu (29/5), Kekhawatiran Suku Bunga Mengangkat Yield Obligasi

Benturan ekspektasi mengenai besaran dan waktu penetapan suku bunga telah membuat pasar tetap gelisah sejak awal tahun ini.

Para pedagang mengawali tahun ini dengan mengharapkan penurunan suku bunga pada bulan Maret.

Namun, inflasi yang tinggi dan komentar hawkish dari para gubernur bank sentral telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November atau Desember, sesuai dengan CME FedWatch Tool.

“The Fed berada dalam teka-teki, dengan angka pertumbuhan yang kuat, namun inflasi tampaknya tidak memberikan respons apa pun,” kata Robert Pavlik, senior portfolio manager di Dakota Wealth Management.

Baca Juga: Market Global: Saham Turun, Treasury Yield AS Naik Menanti Data Inflasi

Nasdaq yang padat teknologi mundur setelah ditutup di atas angka 17.000 untuk pertama kalinya pada hari Selasa (28/5). Saham-saham chip, yang mendorong kenaikan pada sesi terakhir, turun 1,9%.

Saham-saham berkapitalisasi kecil juga berada di bawah tekanan, dengan Russell 2000 kehilangan 1,3%

“Orang-orang bertanya, 'apa alasan saya membeli saat ini?'” kata Pavlik.

Indeks Volatilitas CBOE, yang merupakan ukuran ketakutan Wall Street, mencapai level tertinggi sejak 3 Mei.

Beige Book bank sentral, akan dirilis pada pukul 14:00 waktu setempat pada hari Rabu, diperkirakan akan menyoroti keadaan perekonomian AS.

Baca Juga: Bursa Saham AS: Nasdaq Sentuh 17.000, S&P 500 Naik Tipis, Dow Turun

Pasar juga akan memantau komentar dari para pengambil kebijakan The Fed termasuk Presiden New York John Williams dan Raphael Bostic.

Namun fokus utama minggu ini adalah rilis data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan April pada hari Jumat – yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto