KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka melemah pada awal perdagangan hari ini. Tekanan bagi bursa saham Amerika Serikat (AS) ini datang setelah pejabat Federal Reserve mengatakan bank sentral perlu terus menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Jumat (19/8), indeks Dow Jones Industrial Average dibuka turun 0,28%, indeks S&P 500 melemah 0,41%, dan Nasdaq Composite anjlok 1,03%. Di awal perdagangan, saham
high growth dan sektor teknologi turun. Di mana saham Amazon.com Inc dan Alphabet Inc melemah lebih dari 1% dalam perdagangan sebelum bel perdagangan dimulai karena tertekan pernyataan para pejabat The Fed dan imbal hasil US Treasury yang naik.
Saham perbankan juga jatuh dan berada di jalur untuk mengakhiri pekan dengan lebih rendah, dan berpotensi menghentikan penguatan beruntun selama enam minggu yang dicetak sebelumnya. "Banyak berita individu yang tidak begitu bagus di sini hari ini dan itu hanya bermanifestasi dalam aksi jual pasar secara keseluruhan," kata Dennis Dick,
Retail Trader di Triple D Trading, menunjuk kinerja yang lemah dari Deere & Co DE.N, angka inflasi di Jerman dan aksi jual saham meme dan aset kripto.
Baca Juga: Bursa Asia Melemah pada Jumat (19/8), Dipicu Komentar Pejabat The Fed Soal Suku Bunga "Anda mendapatkan sedikit
profit taking (setelah) reli yang cukup bagus selama enam minggu terakhir," tegas dia. Saham Deere turun 4,2% setelah pendapatan perusahaan meleset dari perkiraan. Itu terjadi karena pembuat alat berat terbesar di dunia terus bergulat dengan kekurangan suku cadang yang berasal dari gangguan rantai pasokan. Sementara itu, Presiden The Fed St. Louis James Bullard mengatakan, dia condong mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin untuk ketiga berturut-turut pada bulan September. Sementara rekan pejabat The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan, kenaikan suku bunga sebesar 50 atau 75 basis poin bulan depan akan menjadi wajar. Presiden The Fed Kansas City Esther George mengatakan, dia dan rekan-rekannya tidak akan berhenti mengetatkan kebijakan sampai mereka benar-benar yakin bahwa inflasi yang terlalu panas akan turun. Investor sekarang melihat peluang yang hampir sama untuk kenaikan 50 basis poin dan 75 basis poin pada pertemuan The Fed berikutnya. Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga acuan
overnight sebesar 225 bps sejak Maret untuk melawan inflasi tertinggi empat dekade. Pasar saham kembali goyah di minggu ini setelah risalah The Fed dari pertemuan Juli dirilis pada Rabu (17/8), karena investor mencoba untuk mendapatkan pembacaan yang akurat dari jalur pengetatan kebijakan moneter dari bank sentral.
Baca Juga: IHSG Menguat Tipis 0,17% ke Level 7.172 pada Pekan Ini, Begini Proyeksi Pekan Depan Untuk pekan ini, Dow dan S&P 500 berada di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan yang tipis. Sedangkan indeks Nasdaq, yang sarat saham teknologi menuju kerugian mingguan pertama setelah empat minggu berturut-turut naik. Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun, berada di jalur untuk membukukan kenaikan minggu ketiga. Fokus minggu depan adalah pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell tentang prospek ekonomi pada konferensi bank sentral global tahunan di Jackson Hole, Wyoming.
Pada hari ini,
cryptocurrency dan saham terkait blockchain turun setelah aksi jual tiba-tiba dalam bitcoin, dengan pertukaran kripto Coinbase Global dan penambang Marathon Digital masing-masing anjlok 9,2% dan 11,5%. Saham Bed Bath & Beyond Inc ambles 39,3% karena investor miliarder Ryan Cohen keluar dari pengecer barang-barang rumah tangga dengan menjual sahamnya, menyusul reli yang menakjubkan di saham bulan ini. Sementara itu, saham General Motors Co naik 1,7% setelah mengatakan akan mengembalikan pembayaran dividen triwulanan, menunjukkan pembuat mobil itu yakin telah melewati risiko terburuk dari pandemi dan turbulensi ekonomi dalam beberapa bulan terakhir. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari