Wall Street (10/9): Nasdaq dan S&P Naik Berkat Saham Megacap Jelang Laporan Inflasi



KONTAN.CO.ID - S&P 500 dan Nasdaq naik pada hari Selasa (10/9), seiring dengan kenaikan saham megacap.

Sementara fokus investor kini tertuju pada data inflasi penting minggu ini yang akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang besarnya penurunan suku bunga yang diharapkan dari The Fed pada 18 September.

Melansir Reuters, pukul 09:39 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 5,86 poin atau 0,01% menjadi 40.835,45, S&P 500 naik 14,37 poin atau 0,26% menjadi 5.485,42, dan Nasdaq Composite naik 40,82 poin atau 0,24% menjadi 16.925,42.


Baca Juga: Wall Street Menguat, Fokus Investor Beralih ke Laporan Data Inflasi AS

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi, dengan sektor konsumen diskresioner dan layanan komunikasi memimpin kenaikan.

Indeks utama Wall Street mencatat kenaikan lebih dari 1% pada hari Senin (9/9), ketika investor mencari peluang beli setelah seminggu penurunan tajam.

Fokus minggu ini terus tertuju pada data inflasi Agustus yang akan dirilis pada hari Rabu (11/9), diperkirakan menunjukkan sedikit moderasi angka tahunan menjadi 2,6%. Sementara inflasi bulanan diperkirakan tetap tidak berubah di 0,2%.

"Jika laporan inflasi terlalu tinggi, itu bisa menimbulkan kekhawatiran, atau jika terlalu rendah, pasar mungkin merespons secara negatif karena akan meningkatkan risiko resesi," kata Erik Knutzen, Kepala Investasi Multi-Asset di Neuberger Berman.

Baca Juga: Wall Street Melonjak Saat Investor Menunggu Data Inflasi & Pemangkasan Suku Bunga Fed

Laporan harga produsen yang akan dirilis pada hari Kamis (12/9) akan mengikuti data CPI.

Pasar uang hampir yakin bahwa bank sentral AS akan memulai siklus pelonggaran kebijakan pada akhir bulan ini, dengan probabilitas 73% untuk pemotongan suku bunga 25 basis poin dan total pelonggaran sebesar 100 bps pada akhir 2024, menurut CME FedWatch Tool.

Pada perdagangan hari ini, saham Apple turun 1,6% setelah Huawei dari China meluncurkan ponsel lipat tiga, hanya beberapa jam setelah peluncuran iPhone terbaru.

Apple juga kalah dalam kasusnya melawan regulator kompetisi Uni Eropa terkait perintah membayar pajak sebesar 13 miliar euro (US$14,34 miliar) kepada Irlandia.

Saham produsen kendaraan listrik Tesla naik 2,2%, memimpin kenaikan di antara saham megacap dan pertumbuhan.

Baca Juga: Wall Street Menguat di Tengah Optimisme Soft Landing, Fokus pada Data Inflasi Penting

Saham Oracle melonjak 11,2%, setelah melampaui estimasi untuk hasil kuartalan dan memperkirakan pertumbuhan pendapatan kuartal kedua di atas ekspektasi.

Saham Wells Fargo naik 1,6%, setelah CFO Mike Santomassimo mengatakan di sebuah konferensi industri bahwa keseluruhan deposito berjalan dengan baik.

Saham Hewlett Packard Enterprise turun 7,8%, setelah mengumumkan penawaran saham preferen konvertibel wajib senilai $1,35 miliar untuk mendanai akuisisi Juniper Networks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto