Wall Street (15/12): S&P 500 dan Dow Dibuka Turun karena Komentar Pejabat The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks S&P 500 dan Dow turun tipis pada pembukaan perdagangan hari Jumat (15/12). Setelah komentar dari seorang pejabat The Fed yang meredam sentimen optimis baru-baru ini.

Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 53,85 poin, atau 0,14%, pada pembukaan pasar ke 37.194,50.

S&P 500 dibuka lebih rendah 5,32 poin atau 0,11% pada 4.714,23. Sementara Nasdaq Composite naik 35,90 poin atau 0,24% menjadi 14.797,46 pada bel pembukaan.


Baca Juga: Fed's Williams Pushes Back on Market Expectations of Rate Cuts

Presiden The Fed New York John Williams mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC bahwa masih "terlalu dini" untuk memikirkan penurunan suku bunga.

Asal atahu, The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu (13/12), mengakui perlambatan inflasi dan mengindikasikan biaya pinjaman yang lebih rendah.

Sentimen ini menyebabkan Dow Jones Industrial Average mencatat rekor penutupan tertinggi kedua berturut-turut pada hari Kamis.

Pasar keuangan saat ini melihat peluang 64,3% untuk setidaknya penurunan suku bunga 25 basis poin paling cepat pada Maret 2024, turun dari hampir 80% sebelum wawancara.

Sementara masih ada peluang 91% untuk penurunan suku bunga lagi pada Mei 2024, menurut CME FedWatch Tool.

Baca Juga: Wall Street Naik, Dow Jones Cetak Rekor Lagi Terangkat Optimisme Penurunan Suku Bunga

"Bukan hal yang aneh bagi para pembicara The Fed untuk mencoba menarik kembali reaksi yang terlalu besar terhadap pertemuan The Fed tertentu, baik positif maupun negatif," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B Riley Wealth.

Terlepas dari pergerakan sesi perdagangan, pergantian peristiwa yang dovish minggu ini menyebabkan ekuitas menguat, dengan indeks S&P 500 mengincar kenaikan mingguan terpanjang sejak September 2017.

Imbal hasil obligasi AS turun di bawah 4% ke posisi terendah multi-bulan, dengan imbal hasil obligasi tenor 10-tahun terakhir berada di 3,9502%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto