KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa saham Wall Street ditutup bervariasi ada Jumat (25/10). Hanya indeks Nasdaq yang mencatat penguatan pada akhir pekan ini, didorong saham-saham berkapitalisasi besar, karena investor menunggu hasil kuartalan dari beberapa perusahaan terbesar di Wall Street minggu depan. Jumat(25/10), Dow Jones Industrial Average turun 259,96 poin atau 0,61% menjadi 42.114,40, indeks S&P 500 turun tipis 1,74 poi, atau 0,03% ke level 5.808,12. Sementara, Nasdaq Composite naik 103,12 poin atau 0,56% menjadi 18.518,61. Dow merosot karena saham perbankan turun, dengan Goldman Sachs turun 2,27%. Saham jaringan makanan cepat saji McDonald's juga turun 2,97% saat menghadapi wabah E. coli yang terkait dengan hamburgernya.
"Saham bank-bank telah menguat karena peluang (calon presiden AS Donald) Trump (untuk menang) meningkat, jadi tampaknya investor mengambil untung," kata Michael Rosen, kepala investasi di Angeles Investments.
Baca Juga: Jelang Pilpres AS, Investor Lebih Banyak Investasi di Aset Pasar Uang Nasdaq tertopang kenaikan saham Tesla sebesar 3,36% setelah penumuman perkiraan penjualan pembuat kendaraan listrik tersebut. Saham Amazon, Apple dan Microsoft juga naik. "Angka-angka Tesla membantu menghidupkan kembali optimisme investor bahwa reli Magnificent Seven belum berakhir," kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management seperti dikutip
Reuters. Ia merujuk pada kelompok saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga yang melonjak karena antusiasme terhadap kecerdasan buatan. Saham raksasa chip Nvidia menguat, dan sempat menyalip Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia berdasarkan sahamnya. Ketidakpastian yang terus berlanjut seputar pemilihan umum AS telah membuat investor berhati-hati. Ekuitas telah goyah minggu ini oleh kenaikan cepat dalam imbal hasil karena taruhan pada pemotongan suku bunga Fed terurai pada ekspektasi prospek ekonomi yang lebih kuat. Hanya Nasdaq yang menutup minggu ini dengan keuntungan. Indeks yang sarat teknologi naik 0,16%, sementara S&P turun 0,96% dan Dow turun 2,68%. "The Fed mungkin menjadi sedikit terlalu dovish menjelang data. ... Angka pertumbuhan dan inflasi tidak selalu membenarkan perilaku pelonggaran," kata Arnim Holzer, ahli strategi makro global di Easterly EAB Risk Solutions. Investor masih memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed bulan November dan sekitar dua kali penurunan suku bunga pada akhir tahun, data LSEG menunjukkan.
Baca Juga: Nvidia Menggeser Apple Sebagai Perusahaan Paling Berharga di dunia Minggu yang dimulai pada tanggal 28 Oktober, rentang waktu terakhir sebelum pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November, sangat penting bagi Wall Street. Ini adalah saat hasil dari perusahaan teknologi berkapitalisasi besar termasuk Alphabet, Apple, dan Microsoft akan dirilis, bersamaan dengan laporan penggajian nonpertanian AS atau nonfarm ayroll bulan Oktober. "Minggu depan akan menjadi minggu yang penting dengan lima dari Tujuh saham Magnificent yang akan melaporkan dan sejumlah rilis ekonomi tingkat satu yang mencakup kuartal ketiga," kata Paul Eitelman, kepala strategi investasi untuk Amerika Utara di Russell Investments. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat