Wall Street ambil nafas setelah cetak rekor



NEW YORK. Bursa Amerika Serikat (AS) ambil nafas untuk perdagangan Senin (3/11) setelah sebelumnya mencetak rekor baru. Mayoritas indeks melemah tipis seiring dengan penurunan saham energi. 

Standard & Poor's 500 Index ditutup turun tak sampai 0,1% ke 2.017,81 pada pukul 4 seore waktu New York. Dow Jones Industrial Average kehilangan 24,28 poin atau 0,1% ke 17.366,24. 

Nasdaq Composite Index masih menguat 0,2% dan ditutup di level tertinggi sejak Maret 2000. Hampir 7 miliar saham ditransaksikan pada perdagangan kemarin, lebih ramai 9% ketimbang transaksi harian dalam tiga bulan terakhir. 


Sebanyak 7 dari 10 industri di S&P 500 menguat, dipimpin saham-saham perusahaan teknologi dan konsumer. Sedangkan sektor energi terpeleset 1,7%, berbalik dari perdagangan awal yang menguat sampai 0,8%. 

Saham-saham raksasa seperti Exxon Mobil Corp, Chevron Corp, dan Schlumberger Ltd kehilangan setidaknya 1,5%, sehingga menggerus bursa. 

Penurunan saham energi ini dipicu pernyataan Arab Saudi yang akan memangkas biaya pengiriman minyak mentah ke AS, sementara di Negeri Paman Sam sedang berlimpah pasokan minyak. "Tadinya pasar berada dalam rentang trading sampai pengumuman Arab itu datang. Pasar segera berbalik dan ada aksi ambil untung juga," kata  Stephen Carl, Head Equity Trader di  Williams Capital Group LP.

Sementara AS yakin negaranya akan bertahan tanpa stimulus, pasar juga memperhatikan pelambatan ekonomi China. Investor masih akan memperhatikan data di musim laporan keuangan korporasi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia