KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street kembali terjun setelah Amerika Serikat (AS) menyematkan tarif impor atas sejumlah barang dari Eropa, Rabu (2/10). Total nilai barang yang kena tarif impor ini mencapai US$ 7,5 miliar. Tarif impor ini merupakan balasan dan protes AS terhadap subsidi Uni Eropa terhadap Airbus. Tak cuma sulut perang dagang baru, kemarin, bursa saham tertekan data ADP National Employment Report yang menunjukkan bahwa pembayaran gaji bulan Agustus tidak setinggi estimasi awal. Data pembayaran upah swasta yang mengecewakan ini menambah kekhawatiran atas kontraksi manufaktur yang mencapai level terendah dalam 10 tahun terakhir. Baca Juga: Indeks LQ45 terkoreksi 4,17% sejak awal tahun, ini penyebabnya
Wall Street anjlok akibat data tenaga kerja yang mengecewakan dan tarif impor Eropa
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street kembali terjun setelah Amerika Serikat (AS) menyematkan tarif impor atas sejumlah barang dari Eropa, Rabu (2/10). Total nilai barang yang kena tarif impor ini mencapai US$ 7,5 miliar. Tarif impor ini merupakan balasan dan protes AS terhadap subsidi Uni Eropa terhadap Airbus. Tak cuma sulut perang dagang baru, kemarin, bursa saham tertekan data ADP National Employment Report yang menunjukkan bahwa pembayaran gaji bulan Agustus tidak setinggi estimasi awal. Data pembayaran upah swasta yang mengecewakan ini menambah kekhawatiran atas kontraksi manufaktur yang mencapai level terendah dalam 10 tahun terakhir. Baca Juga: Indeks LQ45 terkoreksi 4,17% sejak awal tahun, ini penyebabnya