KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street melemah pada hari Jumat. Laporan pekerjaan yang kuat memperdalam kekhawatiran bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama. Jumat (6/10) pukul 21.28 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,50% ke 32.954. Indeks S&P 500 melemah 0,38% ke 4.242. Nasdaq Composite turun 0,15% ke 13.200. Pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) melonjak pada bulan September. Data ini, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih cukup kuat bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tahun ini, meskipun pertumbuhan upah berada pada tingkat moderat.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan non-farm payrolls meningkat sebesar 336.000 pekerjaan pada bulan September secara bulanan. Angka ini jauh di atas ekspektasi penambahan 170.000 pekerjaan, menurut jajak pendapat para ekonom Reuters. “Penggajian (payrolls) mengalahkan perkiraan dengan selisih yang besar, perekonomian terlihat panas dan narasi ‘lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama’ mungkin akan beralih kembali ke ‘lebih tinggi’,” kata Neil Birrell, kepala investasi di Premier Miton Diversified Growth Funds kepada
Reuters.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.888 Hari Ini (6/10), BBNI, TLKM, ASII Paling Banyak Net Buy Asing Dia menambahkan, data terbaru ini akan membuat The Fed pusing dan banyak hal yang harus dipikirkan karena perekonomian AS kembali menunjukkan ketahanannya. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mencapai level tertinggi dalam 16-tahun menyusul data tersebut. Saham megacap seperti Nvidia, Meta Platforms dan Amazon.com turun antara 0,7% dan 0,8%. Para trader memperkirakan peluang kenaikan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada bulan November dan Desember masing-masing sekitar 28% dan 45%, menurut FedWatch CME. Pasar tenaga kerja AS telah berhasil menahan serangan gencar kampanye kenaikan suku bunga The Fed yang agresif. Ini menimbulkan kekhawatiran bagi investor bahwa bank sentral akan mempertahankan kebijakan moneternya lebih ketat untuk jangka waktu yang lebih lama dalam upaya melawan inflasi. S&P 500 menuju penurunan mingguan kelima berturut-turut. Sementara Dow berada di jalur penurunan untuk minggu ketiga berturut-turut. Sebagian besar sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah pada hari Jumat. Sektor dengan utilitas, yang sering dianggap sebagai proksi obligasi, turun 1,8%. Sementara sektor real estate yang sensitif terhadap suku bunga turun 1,2%. Sektor energi diperkirakan akan terkena dampak paling parah di antara sektor-sektor utama S&P 500 pada minggu ini. Sementara sektor jasa komunikasi diperkirakan akan menjadi sektor dengan kinerja terbaik.
Baca Juga: Menguat di Perdagangan Terakhir, Ini Sentimen IHSG Selama Sepekan Ke depan, data akan menjadi pusat perhatian sekali lagi dengan inflasi harga konsumen bulan September dan pembacaan indeks harga produsen yang akan dirilis minggu depan. Fokus pasar juga akan tertuju pada musim pendapatan kuartalan. Bank-bank besar termasuk JPMorgan Chase, Wells Fargo, Citigroup dan manajer aset BlackRock melaporkan kinerja kuartal ketiga pada pekan depan. Harga saham Tesla turun 2,2% setelah memangkas harga kendaraan Model 3 dan Model Y di Amerika Serikat. Harga saham Exxon Mobil turun 2,3% setelah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa produsen minyak AS sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi Pioneer Natural Resources. Saham Pioneer melonjak 9,2%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati