Wall Street Bangkit Setelah Penurunan Tajam di Awal Pekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks-indeks utama Wall Street menguat di awal perdagangan pada hari Selasa (6/8). Investor mencari barang murah setelah anjlok pada sesi sebelumnya. Sementara komentar dovish dari pejabat Federal Reserve mengenai suku bunga juga mengangkat suasana hati pasar.

Selasa (6/8) pukul 20.56 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,82% ke 39.019. Indeks S&P 500 melesat 0,96% ke 5.236. Nasdaq Composite melaju 0,67% ke 16.308.

Sebagian besar saham megacap dan saham pertumbuhan (growth stocks) naik dalam perdagangan pra-pasar dengan Nvidia bangkit kembali sebesar 2,6%. Kedua jenis saham ini secara bersama-sama kehilangan nilai pasar sebesar US$ 200 miliar pada hari Senin. 


Harga saham Apple merosot 1,3%, memperpanjang penurunan hampir 5% pada hari Senin setelah Berkshire Hathway milik Warren Buffett memangkas sahamnya di pembuat iPhone tersebut hingga setengahnya.

Baik S&P 500 maupun Nasdaq Composite membukukan kerugian masing-masing sedikitnya 3% pada hari Senin (5/8). Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah meningkatkan kekhawatiran akan resesi AS dan berakhirnya posisi tajam carry trade yang mendanai aset-aset berimbal hasil tinggi.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 0,99%, Begini Proyeksi Pergerakannya Esok Hari

Goldman Sachs dalam sebuah catatan mengatakan bahwa investor biasanya mendapat keuntungan ketika mereka membeli setelah aksi jual 5% pada indeks S&P 500.

"Kami mendapatkan reli yang melegakan khususnya karena yen terdepresiasi sedikit dalam semalam dan itu akan menghilangkan tekanan untuk margin call, sehingga tekanan jual telah mereda, yang memberikan peluang bagi pasar untuk naik," kata David Waddell, CEO dan kepala strategi investasi di Waddell & Associates kepada Reuters.

Para pembuat kebijakan bank sentral AS pada hari Senin menolak anggapan bahwa data pekerjaan bulan Juli yang lebih lemah dari yang diharapkan berarti ekonomi sedang dalam resesi. Tetapi mereka juga memperingatkan bahwa The Fed perlu memangkas suku bunga untuk menghindari resesi.

Para pelaku pasar saat ini melihat peluang sekitar 75% dari pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September. Prediksi peluang ini turun dari 85% pada hari Senin. Pasar memperkirakan suku bunga akhir tahun pada 4,25%-4,50%, menurut FedWatch Tool milik CME.

Perusahaan pialang terkemuka termasuk J.P. Morgan, Citigroup, dan Wells Fargo telah memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh bank sentral AS pada bulan September setelah laporan ketenagakerjaan yang secara mengejutkan lemah.

Kesenjangan yang diawasi ketat antara imbal hasil acuan dua dan 10 tahun berubah positif pada hari Senin, yang biasanya menunjukkan bahwa ekonomi sedang menuju kemerosotan.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,99% Hari Ini (6/8), Masih Ada Net Sell Asing di Pasar Saham Lokal

Indeks Volatilitas CBOE, yang juga dikenal sebagai "pengukur rasa takut" Wall Street, berada pada 32,72 poin setelah mencapai titik tertinggi 65,73 pada hari Senin. Kontrak berjangka yang dikaitkan dengan indeks kapitalisasi pasar kecil Russell 2000 juga naik 0,5%.

Di antara perusahaan yang bergerak cepat, Palantir Technologies melonjak 11,2% setelah penyedia layanan perangkat lunak itu menaikkan perkiraan pendapatan dan laba tahunannya untuk kedua kalinya tahun ini.

Harga saham Caterpillar naik 3,1% setelah melaporkan kenaikan laba kuartalan yang disesuaikan. Kenaikan laba Caterpillar didorong oleh permintaan yang kuat untuk ekskavator besar dan peralatan konstruksi lainnya karena peningkatan belanja infrastruktur di AS.

Harga saham Uber melonjak 8,2% setelah mengalahkan estimasi Wall Street untuk pendapatan kuartal kedua dan laba inti. Kinerja Uber dibantu oleh permintaan yang stabil untuk layanan berbagi tumpangan dan pengiriman makanan.

Harga saham CrowdStrike naik 3,6% setelah pialang Piper Sandler menaikkan peringkat sahamnya menjadi overweight dari neutral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati