Wall Street Beragam Senin (18/11), Laba Nvidia dan Kebijakan The Fed Jadi Fokus Utama



KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street bergerak beragam pada Senin (18/11), investor menantikan laporan laba dari pemimpin chip AI, Nvidia.

Setelah penurunan tajam minggu lalu akibat kekhawatiran tentang penunjukan kabinet Donald Trump dan arah kebijakan bank sentral.

Melansir Reuters pada pukul 09.43 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 35,21 poin atau 0,08% menjadi 43.409,78, S&P 500 naik 5,59 poin atau 0,10% menjadi 5.876,21, dan Nasdaq Composite bertambah 44,44 poin atau 0,24% menjadi 18.724,56.


Baca Juga: Wall Street Naik di Awal Perdagangan Senin (18/11), Kebijakan Fed Jadi Fokus Pasar

Hasil dari Nvidia, yang akan mengumumkan laba kuartal ketiga pada Rabu (20/11), menjadi sangat penting karena investor menilai apakah euforia seputar AI, yang mendominasi rally pasar teknologi tahun ini, dapat bertahan. Saham Nvidia telah hampir melipatgandakan nilainya tahun ini.

Saham Nvidia turun 2,8% setelah laporan menyebutkan bahwa chip AI baru mereka mengalami masalah overheating di server, yang membebani sektor Teknologi Informasi yang turun 0,3%.

"Saya optimistis mereka akan terus mencatatkan hasil positif, tetapi... optimisme pada nama Nvidia sangat tinggi sehingga Anda tak bisa tidak melihat potensi penurunan," kata Robert Pavlik, Senior Portfolio Manager di Dakota Wealth.

Sementara itu, saham sektor Konsumer Diskresioner naik 1,4% setelah Tesla melesat 7,2% menyusul laporan yang menyebutkan bahwa anggota tim transisi Trump berusaha melonggarkan aturan mobil otonom di AS.

Kenaikan saham Tesla juga memberi dorongan pada Nasdaq yang didominasi teknologi.

Baca Juga: Wall Street Ambruk pada Jumat (15/11) Karena Penurunan Suku Bunga Akan Lebih Lambat

Saham Uber dan Lyft masing-masing turun lebih dari 4%.

Sebagian besar saham perusahaan besar mencatatkan kenaikan, dengan Alphabet naik 0,7% dan Apple naik 0,6%.

Namun, saham-saham sektor kesehatan seperti UnitedHealth dan Amgen memberi tekanan pada indeks Dow.

Harapan yang meningkat bahwa The Fed akan memperlambat laju pelonggaran kebijakannya dan ketidakpastian mengenai dampak penunjukan kabinet Presiden terpilih Donald Trump menyebabkan S&P 500 dan Nasdaq mengalami kerugian mingguan terburuk dalam lebih dari dua bulan pekan lalu.

"Rally pasar pasca-pemilu terhenti pekan lalu," kata Chris Larkin, direktur pelaksana perdagangan dan investasi di E*TRADE dari Morgan Stanley, menambahkan bahwa laba Nvidia kemungkinan akan menentukan arah pasar dalam jangka pendek.

Dengan dimulainya musim belanja liburan, hasil dari pengecer besar seperti Walmart, Lowe's Companies, dan Target akan diperhatikan dengan seksama minggu ini untuk mengukur kekuatan konsumen AS.

Baca Juga: The Fed Isyaratkan Laju Penurunan Suku Bunga Diperlambat, Saham Global Anjlok

Indeks saham telah mengurangi beberapa kenaikan tajam yang terjadi setelah kemenangan tegas Trump, namun Wall Street tetap berada dalam posisi yang cukup baik menjelang akhir 2024.

Indeks acuan ini telah naik hampir 3% pada November dan sekitar 23% sepanjang tahun ini.

Sejumlah pejabat Federal Reserve dijadwalkan untuk berbicara minggu ini dan komentar mereka akan diperhatikan setelah Ketua Jerome Powell mengatakan bahwa Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga.

Para pedagang memperkirakan kemungkinan sebesar 41,6% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada bulan Desember, menurut CME FedWatch.

Selanjutnya: Donald Trump Rayakan Kemenangan Pemilu dengan Asyik Nonton UFC Bersama Elon Musk

Menarik Dibaca: Universitas Ciputra Ajak Mahasiswa Ikut Pameran SIAL Interfood 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto