KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali bergairah dengan tiga indeks utama ditutup menguat jelang akhir pekan. Di mana, indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat penutupan lebih tinggi untuk hari keempat berturut-turut. Kamis (7/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 346,87 poin atau 1,12% menjadi 31.384,55, indeks S&P 500 menguat 57,54 poin atau 1,50% ke 3.902,62 dan indeks Nasdaq Composite menanjak terkerek 259,49 poin atau 2,28% ke 11.621,35. Hampir semua subsektor pada indeks S&P ditutup menguat, dengan kenaikan indeks energi menjadi sektor dengan penguatan tertinggi setelah melonjak 3,5%. Hal tersebut terjadi karena perusahaan minyak dan gas mengikuti rebound harga minyak mentah dari level terendah 12 minggu di hari sebelumnya.
Indeks Philadelphia SE Semiconductor naik 4,5% setelah Samsung Electronics Korea Selatan menghasilkan laba kuartal kedua terbaiknya sejak tahun 2018. Itu didorong oleh penjualan chip memori yang kuat. Pasar saham Amerika Serikat (AS) telah stabil di perdagangan awal bulan Juli setelah aksi jual brutal di paruh pertama dengan latar belakang lonjakan inflasi, konflik Ukraina dan Federal Reserve (The Fed) yang menjauh dari kebijakan ultra longgar. Baca Juga: Wall Street Naik, Kekhawatiran terhadap Kenaikan Suku Bunga Surut Indeks S&P 500 telah ditutup lebih tinggi dalam empat hari berturut-turut di bulan ini, setelah mencatat penurunan persentase paruh pertama yang paling tajam sejak tahun 1970. Namun, indeks S&P 500 belum pernah naik dalam lima sesi berturut-turut pada tahun 2022. Risalah dari pertemuan kebijakan bank sentral bulan Juni, di mana The Fed menaikkan suku bunga tiga perempat poin persentase, menunjukkan pernyataan ulang yang tegas tentang niatnya untuk mengendalikan harga. Namun, pejabat The Fed mengakui, risiko kenaikan suku bunga memiliki dampak "lebih besar dari yang diantisipasi" pada pertumbuhan ekonomi dan menilai bahwa peningkatan 50 bps atau 75 bps kemungkinan akan sesuai pada pertemuan kebijakan di bulan Juli. Nada yang kurang hawkish bergema dalam komentar dari Gubernur The Fed Christopher Waller pada hari Kamis. Dia menyebut kekhawatiran resesi AS berlebihan, dan menganjurkan kenaikan 50 bps pada bulan September.