KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street bergejolak dengan dua indeks utama ditutup menguat tipis setelah investor menahan napas jelang serangkaian data kinerja perusahaan teknologi besar, keputusan kebijakan Federal Reserve tentang pemotongan suku bunga, dan data ketenagakerjaan utama Amerika Serikat (AS), yang semuanya akan dirilis minggu ini. Senin (29/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 49,41 poin atau 0,12% ke 40.539,93, indeks S&P 500 menguat 4,44 poin atau 0,08% menjadi 5.463,54 dan indeks Nasdaq Composite naik 12,32 poin atau 0,07% menjadi 17.370,20. Di antara 11 sektor pada indeks utama S&P 500, sektor barang konsumsi diskresioner merupakan pendorong terbesar dengan kontribusi terbesar dari Tesla, karena saham produsen kendaraan listrik tersebut menguat setelah Morgan Stanley menambahkannya ke daftar "pilihan utama" otomotif AS.
Sedangkan, persentase penurunan terbesar di antara sektor-sektor utama adalah sektor energi, yang turun 0,9% karena harga minyak turun.
Baca Juga: Wall Street Menanjak Jelang Putusan The Fed dan Rilis Kinerja Keuangan Big Tech Laporan kinerja triwulanan dari perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft dan Apple, Meta dan Amazon.com pada minggu ini akan memberikan petunjuk apakah saham teknologi rentan atau dapat memperpanjang reli baru-baru ini. Di sisi lain, investor berharap bahwa The Fed akan mengakhiri pertemuannya pada hari Rabu dengan sinyal bahwa mereka sedang mempersiapkan pemotongan suku bunga pada bulan September dalam putusan kebijakannya. Pada hari Jumat, investor akan memantau dengan saksama laporan penggajian non pertanian bulan Juli untuk tanda-tanda kemungkinan melemahnya pasar tenaga kerja. "Dapat dimengerti bahwa kita bimbang," kata Mona Mahajan, Principal and Senior Investment Strategist Edward Jones, menunjuk pada katalis yang akan datang dan kenaikan Wall Street pada hari Jumat. "Pasar sebagian besar dalam mode tunggu dan lihat. Kami memiliki berita ekonomi besar minggu ini, baik pertemuan The Fed pada hari Rabu dan laporan pekerjaan pada hari Jumat. Kami juga memiliki laporan pendapatan besar yang keluar dari teknologi mega cap," tambah dia. Saham megacap teknologi telah mendominasi rekor Wall Street, mendorong investor untuk mengalihkan perhatian mereka ke saham-saham yang tertinggal seperti mid-cap dan small cap, yang diharapkan mendapat keuntungan dari lingkungan suku bunga rendah. "Banyak investor ingin melihat apakah rotasi terkini yang kita lihat di pasar memiliki daya ungkit, atau apakah teknologi mega cap benar-benar bersinar melalui laporan pendapatannya," tambah Mahajan. Namun, indeks small-cap Russell 2000 turun 1% setelah tiga minggu berturut-turut naik.
Baca Juga: Ini Alasan Utama Warren Buffett & Bill Gates Lebih Menyukai Saham Makanan Cepat Saji Saham McDonald's ditutup naik 3,7% setelah mengatakan bahwa kesepakatan makan seharga US$ 5, yang diluncurkan pada akhir Juni, populer di kalangan pelanggan yang menghindari pembelian dengan harga lebih tinggi. Akibatnya, raksasa makanan cepat saji itu melaporkan penurunan penjualan yang mengejutkan, yang pertama dalam 13 kuartal. Sedangkan, saham Abbott Laboratories memangkas kerugian sebelumnya hingga ditutup turun 0,4%, setelah juri memerintahkan perusahaan perawatan kesehatan itu untuk membayar ganti rugi sebesar US$ 495 juta usai persidangan yang menemukan bahwa susu formulanya untuk bayi prematur telah menyebabkan penyakit berbahaya. Perdagangan saham kripto juga tidak menentu dengan saham Coinbase Global ditutup turun lebih dari 3%. Sementara, saham Riot Platforms dan Marathon Digital berakhir turun lebih dari 5% setelah melonjak di awal hari ketika harga bitcoin mencapai titik tertinggi dalam tujuh minggu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari