KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street bergerak beragam pada hari Rabu (25/9), dengan S&P 500 mendekati rekor tertingginya. Investor sedang menunggu lebih banyak indikator terkait kondisi ekonomi dan potensi penurunan suku bunga yang akan datang.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Lesu Rabu (25/9), Menunggu Petunjuk dan Data Suku Bunga The Fed Melansir
Reuters, pukul 09:56 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 93,00 poin, atau 0,22%, menjadi 42.115,22. S&P 500 naik 3,09 poin atau 0,05% menjadi 5.736,02 dan Nasdaq Composite naik 37,27 poin atau 0,21% menjadi 18.111,79. Delapan dari 11 sektor di S&P 500 bergerak naik, dengan sektor defensif seperti utilitas dan barang konsumsi primer menjadi yang terdepan. Di sisi lain, saham energi mengalami penurunan terbesar dengan kerugian 0,9%. Asal tahu, indeks utama diproyeksikan mencatatkan kenaikan bulanan, didorong oleh rally yang dipicu oleh dimulainya siklus pelonggaran kebijakan The Fed minggu lalu, yang meningkatkan harapan akan "pendaratan lunak" ekonomi. Namun, laporan sentimen konsumen yang lemah pada hari Selasa (24/9) memicu kekhawatiran tentang kesehatan pasar tenaga kerja. Saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga menunjukkan hasil yang bervariasi. Nvidia naik 2,2%, sedangkan Apple turun 0,4%.
Baca Juga: Kenaikan Saham Nvidia: CEO Jensen Huang Selesaikan Penjualan Saham yang Direncanakan Data dari lembaga penelitian afiliasi pemerintah menunjukkan bahwa penjualan ponsel merek asing, termasuk iPhone, di China turun pada bulan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya. Imbal hasil obligasi Treasury jangka panjang naik, dipicu oleh kekhawatiran bahwa pelonggaran kondisi keuangan dapat memicu kembali inflasi. Peluang pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh bank sentral pada pertemuan November meningkat menjadi 59,5%, dari sekitar 50% awal minggu ini, menurut FedWatch Tool dari CME Group. "Saat ini data menunjukkan kita berada dalam skenario pendaratan lunak. Namun, saya tidak akan terkejut jika data berubah dengan cepat. Dalam hal itu, Fed harus bertindak lebih agresif atau lebih moderat dalam memotong suku bunga," kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments. S&P 500 dan Nasdaq telah naik sekitar 20% sepanjang tahun ini berkat ekspektasi pemotongan suku bunga dan optimisme seputar kecerdasan buatan (AI). Namun, S&P 500 diperdagangkan dengan valuasi yang jauh di atas rata-rata jangka panjang.
Baca Juga: Wall Street Reli: Indeks S&P 500 dan Dow Kembali Cetak Rekor Penutupan Tertinggi Baru Data menunjukkan penjualan rumah baru untuk bulan Agustus mencapai 0,716 juta, dibandingkan dengan perkiraan 0,7 juta menurut survei ekonom oleh Reuters. Namun, ujian selanjutnya bagi pasar akan datang dari data klaim pengangguran mingguan dan data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk Agustus, yang akan dirilis akhir pekan ini Pidato dari Gubernur The Fed Adriana Kugler setelah pasar tutup juga akan menjadi perhatian, meskipun sorotan utama tetap pada pidato Ketua Fed Jerome Powell di Konferensi Pasar Treasury New York pada hari Kamis (26/9).
Di antara pergerakan saham besar, KB Home turun 4,4% setelah pembangun rumah tersebut meleset dari ekspektasi laba kuartal ketiga Wall Street, yang menekan indeks perumahan yang kehilangan 1%. Hewlett Packard Enterprise memimpin kenaikan di S&P 500 dengan keuntungan 5,6% setelah Barclays meningkatkan peringkat saham pembuat server tersebut menjadi "overweight" dari "equal-weight". Saham Ford turun 4,8% dan General Motors jatuh 6%, berada di dasar indeks acuan setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat kedua produsen mobil tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto