Wall Street Bergerak Mixed Pasca Rilis Data PPI, Saham Tesla Membebani Nasdaq



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka beragam alias mixed pada awal perdagangan Jumat (11/10). Para pedagang mempertahankan taruhan penurunan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin pada November setelah rilis data hara produsen (PPI). Sementara itu, penurunan saham Tesla menyeret Nasdaq.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan indeks Dow Jones Industrial Average naik 53,4 poin, atau 0,13% ke level 42.507,53. Indeks S&P 500 turun 5,0 poin, atau 0,09% ke level 5.775,09, sementara Nasdaq Composite turun 64,3 poin, atau 0,35% ke level 18.217,734.

Saham Tesla anjlok 6,5% dalam perdagangan pre market setelah pembuat kendaraan listrik itu meluncurkan robotaxi yang telah lama ditunggu-tunggu, tetapi tidak memberikan perincian tentang seberapa cepat mereka dapat meningkatkan produksi atau menghadapi rintangan regulasi yang potensial.


Baca Juga: Wall Street Tergelincir: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Kompak Ditutup Melemah

Perusahaan keuangan besar memulai musim pendapatan pada hari ini. Saham JPMorgan Chase naik 1,5% setelah pemberi pinjaman itu melaporkan laba kuartal ketiga yang lebih tinggi dari perkiraan dan menaikkan perkiraan pendapatan bunga tahunannya.

Saham Wells Fargo naik 3,7%, setelah labanya juga mengalahkan ekspektasi analis. Saham BlackRock naik 2% setelah manajer aset itu melaporkan aset yang dikelolanya telah mencapai rekor tertinggi untuk kuartal ketiga berturut-turut.

Sementara itu, data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks Harga Produsen untuk permintaan akhir tidak berubah secara bulanan pada bulan September, dibandingkan dengan kenaikan 0,1% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Namun, PPI inti, yang mengecualikan komponen makanan dan energi yang mudah berubah, berada pada 2,8% secara tahunan, sedikit lebih tinggi dari perkiraan kenaikan sebesar 2,7%.

Para pedagang sedikit menambah taruhan pada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dari bank sentral AS pada bulan November, memperkirakan peluang penurunan sebesar 25 basis poin hampir 88%, menurut FedWatch CME, dari sekitar 84% sebelum rilis data PPI.

Baca Juga: Wall Street Melemah, Dipicu Data Inflasi CPI yang Lebih Tinggi dari Perkiraan

"Angka tahunan sedikit lebih tinggi dan perlu sedikit waktu untuk memahami mengapa demikian, (tetapi) tidak ada hal khusus dalam angka ini yang membuat pasar... mengubah narasi," kata Steve Sosnick, kepala strategi pasar di Interactive Brokers.

Wall Street ditutup sedikit lebih rendah pada hari Kamis setelah laporan Indeks Harga Konsumen menunjukkan inflasi naik lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan September, tetapi kenaikan klaim pengangguran menunjukkan potensi kelemahan di pasar tenaga kerja.

Di sisi lain, Pejabat Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa ia terbuka untuk mempertahankan suku bunga tetap tidak berubah pada bulan November.

Selanjutnya: Mirae Asset Sekuritas Buka Suara Soal Gugatannya untuk Sultan Subang Cs

Menarik Dibaca: Havaianas Warehouse Big Sale 2024, Ini Saatnya Bersantai di Bali dan Nikmati Diskon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi