Wall Street Bergerak Tipis Setelah Data Ekonomi AS Lebih Kuat dari Perkiraan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street bergerak stagnan pada perdagangan Selasa (23/12/2025), setelah tiga hari berturut-turut menguat. Ini seiring imbal hasil Treasury AS naik menyusul data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan.

Ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari ekspektasi pada kuartal ketiga, didorong belanja konsumen yang kuat. Estimasi awal menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat 4,3% secara tahunan, jauh di atas prediksi ekonom yang memperkirakan kenaikan 3,3%, menurut jajak pendapat Reuters.

Imbal hasil Treasury 10-tahun naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu, mencapai 4,19%, sementara dolar AS menahan pelemahannya. Trader tetap memperkirakan setidaknya dua kali pemotongan suku bunga 25 basis poin tahun depan, meski peluang pemotongan pertama di Januari turun menjadi 15% dari 18% sebelum data ekonomi dirilis. Data kepercayaan konsumen Desember dijadwalkan dirilis kemudian hari ini.


Baca Juga: Peluang IHSG Tembus 9.000 Kian Tipis, Fokus Pasar Bergeser ke Area Support

Pada pukul 21:39 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 54,67 poin (-0,11%) menjadi 48.308,01. S&P 500 naik 4,11 poin (0,06%) menjadi 6.882,60, sementara Nasdaq Composite bertambah 17,52 poin (0,08%) menjadi 23.447,50.

Dari 11 sektor S&P, enam sektor mencatat kenaikan, dipimpin oleh energi dan jasa komunikasi, sementara consumer staples dan real estate menjadi penahan. Kenaikan saham teknologi yang didukung laporan inflasi November yang lebih rendah dari perkiraan telah mendorong indeks AS tiga hari terakhir, mendekatkan S&P 500 ke rekor penutupan 11 Desember.

“(Perdagangan AI) masih sangat volatil. Ini benar-benar ketat dan akan menjadi tema yang dominan sepanjang tahun depan,” kata Mark Malek, Chief Investment Officer Siebert Financial.

Ketiga indeks utama dalam jalur untuk mencatat kenaikan tahunan ketiga berturut-turut, sementara S&P 500 dan Dow berada di jalur untuk menguat delapan bulan berturut-turut. Kenaikan ini memunculkan harapan akan ‘Santa Claus rally’, fenomena musiman di mana S&P 500 menguat dalam lima hari terakhir perdagangan tahun ini dan dua hari pertama Januari. Tahun ini periode tersebut dimulai Rabu dan berakhir 5 Januari.

Volume perdagangan ringan dan kemungkinan akan menipis menjelang liburan. Pasar saham AS akan tutup pada pukul 18.00 WIB Rabu dan libur Kamis untuk Natal.

Saham perusahaan tambang logam mulia yang tercatat di AS memperpanjang kenaikan setelah harga emas dan perakmenyentuh rekor tertinggi akibat dolar melemah dan ketegangan geopolitik yang mendorong permintaan aset safe-haven.

Saham pembuat kapal militer Huntington Ingalls naik 1,4% setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk kelas kapal perang baru “Trump class” yang diklaim lebih besar, lebih cepat, dan “100 kali lebih kuat” dibanding sebelumnya.

Baca Juga: Harga Perak Tembus US$ 70, Emas Cetak Rekor Baru di Tengah Pelemahan Dolar

Di NYSE, jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 1,33 banding 1, sedangkan di Nasdaq rasio penurunan terhadap kenaikan 1,56 banding 1. S&P 500 mencatat 26 saham baru tertinggi 52-minggu dan tiga saham baru terendah, sementara Nasdaq mencatat 33 saham tertinggi dan 62 saham terendah.

Selanjutnya: Produksi Pabrik AS Tidak Berubah di November, Tertekan Penurunan Mobil Listrik

Menarik Dibaca: Tren Warna Rambut Earth Digemari, Miranda Hadirkan Produk Pewarna Rambut Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News