Wall Street bergerak turun pada Kamis (16/9) meski penjualan retail membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak mixed cenderung turun pada hari Kamis (16/9). Penurunan berkurang di akhir sesi perdagangan setelah data penjualan ritel yang kuat secara tak terduga menggarisbawahi kekuatan pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Tiga indeks utama Wall Street beredar di zona merah di sebagian besar perdagangan karena kenaikan imbal hasil Treasury AS menekan saham teknologi favorit. Nilai tukar dolar yang meningkat membebani eksportir. 

Data penjualan retail yang dirilis sebelum bel pembukaan menunjukkan lonjakan tak terduga. Konsumsi yang berkontribusi sekitar 70% terhadap pertumbuhan ekonomi menunjukkan ketahanan melewati Badai Ida dan varian Covid-19 Delta.


"Sekali lagi, ini menunjukkan konsumen AS terus berbelanja dan terus membantu pertumbuhan ekonomi ini," kata Ryan Detrick, ahli strategi pasar senior di LPL Financial di Charlotte, North Carolina kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa perlambatan ekonomi besar-besaran tidak terwujud seperti yang diperkirakan banyak orang.

Baca Juga: Prediksi IHSG pada akhir pekan dan saham yang layak dicermati

"Ini adalah pengingat yang bagus bahwa ekonomi masih mengambil dua langkah maju untuk setiap langkah mundur bahkan di tengah kekhawatiran Covid," tambah Detrick.

Dow Jones Industrial Average turun 63,07 poin atau 0,18% menjadi 34.751,32. Indeks S&P 500 melemah 6,95 poin atau 0,16% pada 4.473,75. Nasdaq Composite naik 20,40 poin, atau 0,13% menjadi 15.181,92.

Delapan dari 11 sektor utama di S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan material mengalami penurunan persentase terbesar. Sektor pengeluaran diskresioner konsumen membukukan kenaikan terbesar, dengan Amazon.com menyokong indeks. Amazon.com Inc, didukung oleh penjualan online yang solid dalam laporan Departemen Perdagangan, membantu mendorong Nasdaq ke wilayah positif.

Baca Juga: Wall Street jatuh terseret minyak, di saat data ritel Agustus menggembirakan

Laporan dari Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis menunjukkan, penjualan retail secara tak terduga naik pada bulan Agustus. Penjualan retail naik 0,7% bulan lalu. Data untuk Juli direvisi menjadi penurunan 1,8%, penurunan lebih dalam daripada angka sebelumnya 1,1%. 

Penjualan retail Agustus ini jauh lebih baik ketimbang prediksi. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel akan turun 0,8%. Penjualan meningkat 15,1% secara tahunan dan jauh di atas tingkat sebelum pandemi. 

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah lagi pada Jumat (17/9) besok, saham-saham ini bisa dicermati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati