Wall Street bersiap untuk buka



NEW YORK.  Setelah dua hari tutup karena serangan badai Sandy, Wall Street bersiap untuk buka Rabu (31/10). New York Stock Exchange dan Nasdaq berencana untuk kembali membuka perdagangannya setelah dihajar badai yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Badai Sandy ini sudah membanjiri sebagaian Manhattan dan memicu pemutusan listrik di banyak tempat di New York.

“Sangat penting untuk kembali membuka pasar,” tutur Miranda Mizen Director of Equities Research di TABB Group.  Karena hal ini sama juga dengan mengatakan New York kembali menjalankan bisnianya.

New York Stock Exchange memang menjadi simbol kapitalisme dunia dan ketidakmampuan untuk beroperasi seperti biasa seringkali dipandang sebagai masalah stabilitas dan pasar modal Amerika dan ekonomi negara adikuasa tersebut.


Sangat jarang pasar modal harus tutup selama dua hari berturut-turut. Terakhir kali New York Stock Exchange tutup gara-gara masalah cuaca terjadi di tahun 1888. “Terhalangi kondisi yang tak terduga apa pun, kami akan buka,” tegas Larry Leibowitz The Chief Operating Officer NYSE Euronext. “Kita semua butuh supaya pasar saham segera bekerja secepat mungkin,” tambahnya.

Senin lalu NYSE berhadapan dengan gosip yang berembus mengatakan lantai bursa sudah terendam 3 kaki. Leibowitz yang tinggal tak jauh dari lantai bursa mengecek sendiri dengan berjalan kaki  melewati jalanan yang banjir pagi ini ke tempat kerjanya. Tapi ia memastikan, air berhenti 2 blok sebelum sampai di Big Board.

Editor: Djumyati P.