KONTAN.CO.ID - Nasdaq yang sarat saham teknologi dan S&P 500 tergelincir pada hari Rabu (1/5). Saham-saham chip memimpin kerugian karena hasil yang suram dan pasar mempertimbangkan data ekonomi baru menjelang keputusan suku bunga The Fed. Melansir
Reuters, pukul 10:06 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 63,31 poin atau 0,17% menjadi 37.879,23, S&P 500 kehilangan 12,49 poin atau 0,25% menjadi 5.023,20, dan Nasdaq Composite kehilangan 28,63 poin atau 0,18% menjadi 15.629,20. Setelah April yang sulit, bulan Mei akan menguji lebih lanjut kinerja pasar ekuitas seiring berlanjutnya musim laporan laba kuartal i 2024 dan prospek suku bunga menjadi lebih jelas.
Baca Juga: Fed to Hold Rates Steady as Inflation Dims Hopes for Policy Easing Enam dari 11 sektor S&P 500 diperdagangkan melemah, dengan teknologi informasi termasuk yang paling terpukul dengan penurunan hampir 1%. Di antara saham-saham penggerak lainnya, Starbucks turun 15,1% karena raksasa kopi tersebut memangkas perkiraan penjualan tahunannya dan melaporkan penurunan penjualan di toko yang sama untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun. Di sisi pendapatan perusahaan, saham Advanced Micro Devices merosot 6,3% setelah perkiraan penjualan chip AI gagal mengesankan investor. Lalu saham Super Micro Computer kehilangan 15,4% karena pembuat server kecerdasan buatan tersebut melaporkan pendapatan kuartal ketiga di bawah perkiraan. Hasil yang lemah juga menekan saham-saham chip lainnya, dengan Indeks Semikonduktor Philadelphia kehilangan 2,4%. Di sisi lain, Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan, gaji swasta Amerika Serikat (AS) meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan April.
Baca Juga: Wall Street, Rabu (1/5): S&P 500 dan Nasdaq Dibuka Turun Jelang Keputusan The Fed Sedangkan laporan terpisah menunjukkan manufaktur AS mengalami kontraksi pada bulan April. Ukuran harga yang dibayarkan oleh pabrik untuk input mendekati level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada akhir pertemuan dua harinya. Setelah serentetan sajian data inflasi yang mengecewakan baru-baru ini menghancurkan spekulasi penurunan suku bunga secara cepat pada tahun ini. Pasar uang memperkirakan penurunan suku bunga hanya sekitar 30 basis poin (bps) pada tahun 2024, turun dari sekitar 150 bps yang terlihat pada awal tahun, menurut data LSEG.
“The Fed dari sudut pandang kredibilitas harus mengakui bahwa beberapa bulan terakhir tidak membantu dalam hal data,” kata Russell Hackmann, presiden Hackmann Wealth Partners.
Baca Juga: Wall Street Anjlok: S&P 500, Nasdaq dan Dow Kompak Ditutup Melemah Lebih dari 1% “Meskipun mereka mungkin tidak akan secara eksplisit berbicara tentang kemungkinan kenaikan suku bunga, mereka harus benar-benar memberikan sinyal bahwa kemungkinan penurunan suku bunga akan ditahan sampai kita mulai mendapatkan data inflasi yang lebih bersahabat.” Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto