KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks acuan S&P 500 dan Dow mencapai rekor tertingginya pada perdagangan Kamis (29/7), terangkat serangkaian laporan pendapatan perusahaan yang kuat. Selain itu, data kenaikan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) memperkuat optimisme pasar terhadap stabilnya pemulihan pasca pandemi. Melansir
Reuters pukul 09:42 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,49%, S&P 500 naik 0,44%, dan Nasdaq Composite naik 0,36%.
Saham Ford Motor Co melonjak 5,9%, mencapai level tertinggi lebih dari tiga minggu karena mengangkat perkiraan laba untuk tahun ini.
Baca Juga: U.S. economy grows solidly in second quarter; weekly jobless claims fall Saham industri seperti Boeing Co dan Caterpillar Inc, dan bank-bank termasuk JPMorgan Chase & Co, Bank of America Corp dan Citigroup Inc naik antara 0,4% dan 1%. Sehari setelah Federal Reserve mengatakan belum waktunya untuk mulai menarik stimulus moneter masa pandemi besar-besaran. Komentar bank sentral juga meredakan kekhawatiran bahwa peningkatan kasus varian Delta akan melukai
rebound ekonomi AS. Data pada hari Kamis menunjukkan produk domestik bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan 6,5% pada kuartal kedua. Sementara klaim pengangguran turun menjadi 400.000 untuk pekan yang berakhir 24 Juli. "Apa yang benar-benar menonjol (dalam data PDB) adalah konsumsi; itu benar-benar berarti bahwa konsumen membawa perekonomian," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities. Asal tahu, perdagangan di Wall Street dalam beberapa bulan terakhir juga telah ditentukan oleh kenaikan inflasi dan kekhawatiran bahwa harga yang lebih tinggi tidak akan bersifat sementara.
Baca Juga: The Fed: Pemulihan ekonomi tetap di jalurnya, meski ada lonjakan kasus Covid-19 Fokus investor sekarang pada rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi - ukuran inflasi utama The Fed, bulan Juni yang akan diumumkan pada hari Jumat. "Setelah kami menormalkan rantai pasokan kami, tidak akan ada banyak tekanan inflasi, yang dapat dicapai dalam enam bulan ke depan, tetapi penyebaran varian Delta adalah kartu liar, yang dapat menggagalkan proses pemulihan," kata Arthur Weise, kepala investasi di Kingsland Growth Advisors. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto