KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat di akhir perdagangan Senin (11/11), terangkat saham-saham yang diuntungkan oleh kebijakan fiskal potensial dari presiden terpilih AS Donald Trump. Mengutip
Reuters, ketiga indeks utama Wall Street naik ke rekor penutupan tertinggi. Indeks S&P 500 naik 0,10% ke level 6.001,35, Nasdaq naik 0,06% ke level 19.298,76, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,69% ke level 44.293,13. Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 15,4 miliar saham dengan rata-rata 12,8 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Baca Juga: Begini Pergerakan Wall Street di Awal Pekan Setelah Trump Menang Pilpres AS Nilai pasar saham Tesla melonjak 9% menjadi lebih dari US$ 1,1 triliun, didorong oleh taruhan bahwa pembuat mobil itu akan diuntungkan oleh hubungan dekat CEO Elon Musk dengan Trump. Beberapa saham lain juga menambah keuntungan sejak Trump memenangkan pemilihan, karena para pedagang mengharapkan mereka akan mendapatkan keuntungan dari kembalinya Trump ke Gedung Putih. Indeks keuangan S&P 500 menguat 1,4%, dengan bank-bank membantu mengangkat indeks Dow Jones ke level tertingginya, terangkat oleh keuntungan di Wells Fargo & Co dan JPMorgan. Indeks S&P 500 telah menguat hampir 4% sejak kemenangan Trump Selasa lalu, sementara Nasdaq telah naik hampir 5%. Indeks Russell 2000 yang berkapitalisasi kecil melonjak 1,5% ke level tertingginya sejak November 2021.
Baca Juga: Donald Trump Effect Memompa Indeks Bursa Wall Street Perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dipandang sebagai penerima manfaat potensial dari pemotongan pajak yang diusulkan Trump dan peraturan yang diharapkan lebih longgar. Sementara saham Microsoft, Amazon, dan Meta Platforms masing-masing turun sekitar 1%. Indeks teknologi informasi S&P 500 turun hampir 1% dan indeks chip PHLX turun 2,5%, dengan perusahaan AI terkemuka Nvidia mengembalikan keuntungan baru-baru ini dan berakhir turun 1,6%. "Empat hari yang sangat sibuk sejak pemilihan umum dan pasar sedang beristirahat," kata Jake Dollarhide, kepala eksekutif Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma. "Namun, trennya terus meningkat. Saya tidak akan terkejut jika reli Trump berubah menjadi reli Sinterklas."
Baca Juga: Wall Street Akhir Pekan: Kemenangan Trump dan Penurunan Bunga The Fed Memompa Bursa Kini, investor tengah mencermati data inflasi harga konsumen, yang akan dirilis Rabu, dan serangkaian data penting lainnya minggu ini untuk mendapatkan sinyal mengenai ekonomi dan prospek kebijakan moneter. Pekan lalu, Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Para pedagang melihat peluang 65% untuk pemangkasan 25 basis poin lagi pada pertemuan bank sentral bulan Desember, menurut CME FedWatch.
"Dengan para pembuat kebijakan yang sudah sangat berhati-hati tentang risiko tekanan harga baru, khususnya di tengah kekuatan ekonomi AS yang terus berlanjut, Fed perlu menapaki jalur yang hati-hati," ujar Seema Shah, kepala strategi global di Principal Asset Management.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi